Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 97 - Week of 11th July 2016

Honoring Our Parents


Intro

Minggu lalu kita telah belajar mengenai pertumbuhan iman dalam keluarga. Minggu ini kita akan belajar dan merenungkan lebih dalam lagi hubungan kita dengan orang tua kita.
Pernahkah kita marah atau kesal terhadap orang tua kita karena mereka tidak setuju dengan kita? Memaksa kita melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan atau bahkan memarahi kita? Walaupun begitu, kita tahu bahwa orang tua kita selalu peduli tentang kita dalam segala hal.

Ingatkah kita tatkala kita sakit dan orang tua kita merawat kita sampai mereka pun kurang tidur. Begitu juga kalau ada musibah yang menimpa kita, betapa cemasnya dan sedihnya mereka.

Ingatkah kita akan kerja keras dari orang tua kita, baik fisik maupun pikiran untuk mencari nafkah agar kitapun bisa menikmati kelayakan hidup yang mereka sendiri pun tidak bisa nikmati.

Mungkin beberapa dari kita sekarang sudah sukses melebihi dari kesuksesan orang tua kita. Orang tua kita pun akan bangga dan turut berbahagia tatkala kita sukses.

Sayangnya di kala mereka tua, sakit, maupun tak berdaya, kita sebagai anak2 nya pun kadang memberi berbagai alasan untuk tidak ikut “repot” merawat dan mengurus mereka.

Rasa takut yang paling utama di pikiran orang tua kita adalah rasa kesepian. Bagi banyak orang tua, bukanlah uang, hadiah ataupun makanan yang mereka dambakan. Yang sangat mereka butuhkan adalah cinta dari sesama manusia, terlebih dari anak mereka sendiri.

Apakah kadang kita terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau bahkan aktivitas gereja sehingga kita lupa akan kebutuhan orang tua kita?

Pertanyaan Sharing 1

Bagaimanakah hubungan kita dengan orangtua kita ? Sharing-kan lah sebatas kenyamanan pribadi masing2

Bacaan

Keluaran 20:12 (10 perintah Allah yang ke-4)

[table “” not found /]

Sirakh 3:1-16

[table “” not found /]

Pertanyaan Sharing 2:

Apakah yang anda dapatkan dari bacaan di atas? Sharingkan.

Hubungan Yesus dengan Maria

Dalam injil, kita bisa melihat hubungan Yesus dengan Maria di mana Yesus sangat menghormati Maria. Hal ini bisa dilihat di peristiwa pernikahan di Kana. Saat itu Maria percaya sepenuhnya kepada Yesus dan meminta kepada-Nya untuk melakukan mukjizat pertama-Nya dengan mengubah air menjadi anggur. Yesus pun tidak mengabaikan perkataan ibu-Nya, Dia mendengarkan dan melakukan mukjizat pertama-Nya.

Tatkala Yesus disalib, Yesus berkata kepada para murid-murid-Nya.

[table “” not found /]

Pada saat-saat terakhir-Nya di salib, Yesus telah merasakan sakit, kelelahan dan penderitaan yang luar biasa, inilah saat-saat terakhir sebelum kematian-Nya. Tetapi, pada saat-saat ini pun Yesus masih menunjukkan cinta dan penghargaan pada ibu-Nya, Maria, dengan mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Maria adalah ibu mereka dengan tujuan agar mereka menjaga dan merawat Maria.

Tugas seorang anak

Menurut Katekismus Gereja Katolik 2214-2220.

[table “” not found /]

Pertanyaan sharing:

Apakah menurut anda, anda sudah menjalankan tugas anda sebagai anak terhadap orang tua? Sharingkan

Bagaimana untuk kasus orang tua yang bukanlah orang yang baik? Abusive? Meninggalkan kita? Apakah kita masih perlu untuk menghormati mereka? Apakah itu mungkin? Bagaimanakah caranya?


Panduan Fasil

Orangtua kita memang tidak selalu sempurna, beberapa orangtua pun mungkin telah berbuat kesalahan fatal dalam membesarkan anak. Biarpun begitu, mereka juga telah banyak berkorban baik tenaga, waktu dan jerih payah untuk membesarkan kita. Walaupun kita tidak selalu setuju dengan pendapat mereka, kita masih bisa menghormati mereka.

Ada saatnya di mana kita tidak melakukan kehendak orang-tua kita demi kebaikan mereka sendiri atau bahkan karena kehendak mereka bukanlah kehendak yang baik di mata Tuhan. Contoh: apabila orang tua kita punya masalah dengan hal-hal yang kita anggap tidak baik (alkohol, judi, etc), kita bisa saja melawan kehendak mereka dengan tujuan baik. Lihatlah lagi KGK 2217 di atas yang menjawab mengenai persoalan ini.

Pada kasus2 ekstrim yang abusive (e.g. pemukulan, penyiksaan), bukanlah hal yang salah pula untuk melaporkannya ke pihak yang berwenang untuk mendapatkan pertolongan. Dengan tidak membiarkan mereka untuk terus melakukan sebuah dosa adalah juga sebuah cara untuk menghormati orangtua kita. Tentu saja kita harus selalu tetap mendoakan mereka.

Apakah yang bisa kita lakukan?

  • Jadikanlah orang tua kita bagian dari hidup kita, ceritakanlah kepada mereka tentang hari-hari mu, tanyakanlah cerita tentang hari mereka.
  • Hormatilah mereka karena bagaimana pun juga mereka telah memberi kita hidup.
  • Bertindaklah dengan penuh sabar terhadap mereka
  • Hargailah keinginan mereka
  • Maafkanlah mereka.
  • Doakanlah mereka, meskipun mereka mungkin bukan orang yang beriman ataupun percaya

Hal-hal ini bukanlah hal yang mudah dilakukan untuk semua orang. Terlebih bila masih ada ‘luka-batin’ yang telah disebabkan oleh orang tua. Dalam hal ini kami sangat menganjurkan untuk mengikuti retret penyembuhan luka batin jika ada kesempatan. Jika butuh bantuan dalam hal doa atau counselling, hubungilah CG leader masing2.

Kesimpulan

Berkat Tuhan, turun dan dinyatakan melalui tangan-tangan-Nya. Salah satu tangan Tuhan sebagai saluran berkat-Nya adalah melalui kehadiran kedua orangtua. 10 Perintah Allah yg ke-4 mengatakan bahwa kita harus menghormati ayah dan ibu kita. Tuhan tidak berkata “Hormatilah ayahmu yang baik dan ibumu yang baik saja”. Tidak. Tuhan tidak pernah berkata begitu. Perintah Tuhan adalah untuk menghormati orangtua kita selalu, biarpun mereka mungkin telah menyakiti kita atau telah berbuat salah.

Segala kekurangan maupun kelebihan yang ada pada diri orangtua, bukanlah sebagai suatu cerminan bahwa mereka tidak bisa mencintai, mendidik, atau mengasuh anak dengan baik. Janganlah kita selalu melihat kekurangan maupun kejelekan dari mereka, karena apabila melihat dari sisi itu, kita tidak bisa melihat ada sesuatu yang indah di dalam hati mereka. Siapa sangka seorang bapa yang walau memiliki kejelekan-kejelekan, tetapi ia masih mau mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istrinya, siapa sangka seorang ibu yang walau memiliki kekurangan-kekurangan, tetapi ia mau meminjamkan tubuhnya, rahimnya untuk mengandung dan menjaga kita selama sembilan bulan, dan pada titik terakhir ia melahirkan dengan pertaruhan nyawanya. Sejelek-jeleknya orangtua, dalam hati mereka mempunyai cinta yang besar untuk anak-anaknya.

Dan pada akhirnya, selamat mencintai kedua orangtuamu, selamat berpeluk-kasih di acara-acara keluarga, selamat berbagi cerita di kala sedih dan duka, selamat berbagi ucapan atas keberhasilanmu, selamat mendoakan,ciumlah tangannya selama masih ada, peluklah mereka, karena mereka akan membuka tangannya lebar-lebar ketika melihat anaknya kembali dari perantauan panjang hidup ini, dan yang tak terlupakan dan paling penting, selamat merawat mereka ketika usianya sudah lanjut, sehingga akhirnya satu per satu mereka meninggalkan kita untuk suatu kehidupan kekal kita bisa mengucapkan “Terima kasih, karena kalian sudah memenangkan hidup ini demi kami anak-anakmu”.

Renungan

Ambilah waktu 3-5 menit untuk merenungkan relasi anda dengan orang tua anda dan besarnya kasih mereka untuk anda sembari mendengarkan lagu berikut ini.

http://tinyurl.com/amoredio97

Setelah renungan, tiap anggota boleh bergantian berdoa syafaat untuk orang tua mereka masing2 dilanjutkan dengan doa sebagai berikut.

Doa Untuk Orangtua

Ya Allah, Bapa yang penuh kasih sayang, kami bersyukur kepada-Mu atas orangtua kami. Lewat mereka Engkau telah menciptakan kami. Melalui kasih sayang mereka, Engkau menyayangi kami. Mereka mendidik, mendampingi, dan menuntun kami. Mereka membesarkan kami dan menjadi sahabat kami.

Berkatilah mereka senantiasa. Berilah mereka kesabaran. Terangilah akal budi mereka supaya mereka selalu bertindak bijaksana. Berilah mereka kesehatan agar tetap mampu menjalankan tugas mereka sebagai pembina keluarga. Berilah rezeki secukupnya untuk kami semua; dan hindarkanlah orangtua kami dari marabahaya. Sempurnakanlah kasih mereka satu sama lain, sehingga mereka dapat menjaga kelestarian perkawinan, dan tetap setia pada janji perkawinan mereka.

Semoga mereka dapat menjalankan tugas dengan baik bagi gereja, masyarakat, dan keluarga. Buatlah keluarga kami menjadi Gereja kecil yang selalu mengasihi-Mu dan mengasihi Yesus, Putra-Mu.

Kami mohon pula berkat-Mu untuk semua orangtua, yang dengan rela dan penuh tanggung jawab telah menjalankan tugas selaku orangtua atas anak-anak mereka. Semoga pengorabnan mereka tidak sia-sia. Bila mereka menghadapi kesulitan dan tantangan, sudilah Engkau menunjukan jalan keluar yang diperlukan. Jangan biarkan mereka merana karena kegetiran hidup.

Kami berdoa pula bagi para orangtua yang sering dilupakan oleh anak-anak mereka. Sudilah Engkau menghibur dan menguatkan hati mereka. Teristimewa kami berdoa bagi para orangtua yang merasa gagal dalam membangun keluarga dan mendidik anak-anak. Semoga kepedihan ini tidak membuat mereka putus asa, tetapi semakin menyadarkan mereka untuk senantiasa bersandar pada-Mu.
Bapa, semua permohonan ini kami unjukan kepada-Mu demi Yesus Kristus Putra-Mu, yang menjadi teladan kami dalam menghormati dan mengasihi orangtua. Dialah pengantara kami untuk selama-lamanya. Amin

Sources: