Sesi 62 - Week of 9 Apr 2023 

Gembala Yang Baik


Intro

Selamat Hari Paskah! Semoga kebangkitan Kristus membawa berkat dan kehidupan baru bagi kita semua.

Setelah mempersiapkan diri selama 40 hari, akhirnya kita dapat merayakan kemenangan Tuhan atas maut dan kebangkitan-Nya yang mulia. Kita pun dimampukan dengan rahmat Tuhan untuk meninggalkan semua dosa dan kebiasaan kita yang jelek dan memperbaharui hidup kita. Kita bagaikan domba yang hilang yang ditemukan kembali oleh Gembala kita, Yesus Kristus, dan dibawa pulang serta dirawat dengan penuh kasih. Setelah kita diselamatkan, maka kita pun mendapat misi untuk menjadi gembala bagi orang lain dan untuk dapat melakukan misi ini kita dapat belajar dan mohon berkat dari Yesus.

Sharing: Ceritakan bagaimana kamu merayakan Paskah minggu lalu dan apakah ada kejadian yang berkesan hari itu?

Yesus, Gembala yang Baik

Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba- domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala” (Yoh 10:11-16).

Ada tiga sifat gembala yang baik yang dapat kita simpulkan dari perikop di atas, yang membedakannya dengan orang upahan atau pencuri: (1) gembala mengenal dan dikenal domba-dombanya; (2) ia mempertaruhkan nyawanya untuk domba-dombanya; (3) ia menjaga domba-dombanya agar baik keadaan mereka, agar mereka dapat bertambah banyak.

Jesus, “I Am The Good Shepherd” (1) | DAILY PRAYERS

Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Dengan wajah-Nya yang memancarkan kasih, Ia menggendong domba-Nya, yang bisa jadi ditemukan atau diselamatkan oleh Yesus setelah domba itu terpisah dari kawanannya setelah sekian lama. Sungguh, kawanan domba-Nya dapat merasa aman dalam perlindungan-Nya, sebab Ia senantiasa menjaga mereka sampai titik darah penghabisan.

St. Gregorius mengatakan, “Yesus sendiri memberikan teladan tentang apa yang diperintahkan-Nya: Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, agar Ia dapat mengubah tubuh dan darah-Nya dalam Sakramen, dan dengan demikian, Ia memberi makan domba-domba-Nya—yang telah ditebus-Nya—dengan daging-Nya sendiri” (St. Gregory, in Catena Aurea, John 10:11-13). Dengan demikian, kasih sang Gembala tidak saja ditunjukkan-Nya dengan melindungi kawanan domba-Nya, namun juga dengan memberi mereka makan dari diri-Nya sendiri, agar kawanan-Nya itu dapat memperoleh hidup, seperti Ia sendiri hidup.

Lalu bagaimana kita menanggapi kasih Yesus? Kita dipanggil untuk mengenali dan mendengarkan suara-Nya lalu mengikuti Dia. Tuhan memanggil kita lewat sabda-Nya dan juga lewat orang-orang di sekitar kita. Agar dapat memperdalam pengetahuan kita tentang sang Gembala, memahami-Nya dengan sungguh dan merangkul misteri keselamatan-Nya, yang dicapai dalam penyerahan diri sepenuhnya yang diilhami oleh cinta, kita harus membiarkan diri kita sendiri untuk dikesampingkan oleh-Nya dan untuk melepaskan diri kita dari zona nyaman dan kesombongan. Kita perlu memulai perjalanan yang tidak mudah dan membutuhkan usaha dan pengorbanan supaya kita diperbaharui dan mendapat keselamatan kekal.

Yesus menyerahkan hidup-Nya kepada kita, agar kita dapat memperoleh hidup-Nya itu, yang menghantar kita kepada kehidupan kekal bersama dengan Dia. Dengan hidup-Nya yang mengalir di dalam kita, kita diangkat menjadi anak-anak Allah, sehingga kelak kita dijadikan sama seperti Dia dan dapat memandang Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Maka, teladan Yesus Gembala yang baik mendorong kita untuk selalu mensyukuri kebaikan-Nya, dan juga mendorong kita untuk meniru teladan-Nya.

Menjadi gembala seperti Yesus

Yesus mengundang setiap orang untuk mengikuti Dia, dan dengan demikian, setiap orang dipanggil untuk hidup kudus. Menjadi kudus berarti mengasihi secara radikal dan rela berkorban. Tuhan mengirimkan orang-orang ke dalam hidup kita (misalnya orang tua, pasangan, anak, saudara, teman, komunitas Gereja, dsb) supaya kita dapat mengasihi dan membimbing mereka, sebagaimana Tuhan telah melakukannya untuk kita.

Menjadi gembala seperti Yesus, mengasihi dan mengenal orang-orang yang dipercayakan kepada kita, lalu membawa mereka untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, bukanlah hal yang mudah untuk kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri. Santo Yohanes Vianney, yang adalah santo pelindung untuk para pastor dan terkenal dengan keberhasilannya dalam membawa orang-orang yang sudah tidak percaya lagi kepada Tuhan untuk bertobat, memberikan 4 cara yang selalu dia praktekkan di bawah ini – 4Ps:

1. Doa (Prayer)

Bagi seorang gembala, doa mempunyai 2 fungsi yaitu, pertama, supaya hati kita terbuka untuk mendengarkan suara Tuhan dan supaya kita mendapatkan bimbingan bagaimana kita harus bertindak, dan yang kedua, mendoakan orang-orang yang dipercayakan kepada kita agar mereka dimampukan oleh Tuhan agar dapat bertobat bahkan sebelum kita mulai mengambil tindakan apa-apa.

2. Penitensi (Penance)

Kebiasaan melakukan penitensi ini mungkin sudah kita lakukan di masa Prapaskah yang lalu, misalnya pantang daging atau makanan kesukaan yang lain, mengurangi waktu nonton Netflix atau main game, dsb. Tetapi tidak berarti setelah masa Prapaskah berakhir, kita lalu tidak perlu melakukan penitensi lagi. Penitensi adalah satu bentuk disiplin diri untuk meninggalkan keinginan kedagingan kita supaya kita dapat lebih peka mendengarkan suara Tuhan. Penitensi juga menjadi satu cara untuk kita menjadi intercessor (penghubung) untuk orang-orang yang kita doakan agar mereka dapat kembali kepada Tuhan. Lakukanlah penitensi dalam batas yang wajar dan bukan dengan tujuan untuk pamer atau supaya dipuji oleh banyak orang.

3. Kesabaran (Patience)

Tidak ada pertobatan yang instan di dunia ini, semua membutuhkan proses dan kesabaran. Sebagaimana Tuhan bersabar dengan diri kita, yang sering kali jatuh dalam dosa/kebiasaan jelek yang sama, demikian juga kita diminta untuk bersabar dengan orang-orang yang kita gembalakan. Belajar untuk mengenal mereka dengan lebih baik, mendengarkan sharing mereka dan kesulitan yang sedang mereka hadapi dan dengan sungguh-sungguh berusaha membantu mereka untuk berubah.

4. Semangat (Passion)

Keinginan kita untuk membawa orang lain kembali kepada Tuhan dapat terlihat lewat perbuatan kasih kita dan keyakinan kita bahwa Tuhan adalah yang Maha Baik dan Ia tidak akan membiarkan satupun umat-Nya hilang atau mengalami kehancuran. Dengan semangat kita yang berkobar, Tuhan akan menggunakan kita untuk melakukan banyak hal yang mustahil kita lakukan dengan kekuatan sendiri untuk membawa kebaikan dan kebahagiaan kekal bagi orang lain.

Semoga semangat Paskah kita dapat terus berkobar dan hati kita dipenuhi dengan kasih Ilahi yang meluap-luap sehingga kita dapat membagikannya kepada orang-orang di sekitar kita!

Sharing Questions

  1. Ketika kita mau kembali kepada Yesus, pastinya banyak tantangan yang datang baik dari dalam diri maupun dari luar. Di masa Prapaskah yang lalu, kesulitan/tantangan apa yang kamu alami dan apakah kamu sudah berhasil melewatinya? Sharingkan.
  2. Di dalam bacaan diatas kita memahami bahwa, Tuhan mengirimkan orang-orang ke dalam hidup kita (misalnya orang tua, pasangan, anak, saudara, teman, komunitas Gereja, dsb) supaya kita dapat mengasihi dan membimbing mereka, sebagaimana Tuhan telah melakukannya untuk kita. Sharingkan pengalamanmu bagaimana kalian mengasihi orang-orang yang dikirimkan Tuhan ke dalam hidup kita!
  3. Dalam bahan di atas, ada 4 cara yang dianjurkan Santo Yohanes Vianney agar kita bisa menjadi gembala yang baik. Sharingkan pengalamanmu melakukan salah satu dari keempat cara tersebut!