Sesi 31 - Week of 18th Aug 2019

Charity


Persiapan Fasil:
Sebelum memimpin dan mengarahkan CG kali ini, gunakan kesempatan untuk melatih charity melalu aksi dan aksi ini sesuatu yang kalian belum pernah lakukan dan juga tidak mengharapkan timbal balik, misalkan donasi pakaian atau mainan ke salvation army, di kantor coba menjadi volunteer event kantor tanpa ada suruhan atau dorongan dari orang lain, lakukan 1 atau 2 aksi sebelom CG, jangan lupa berdoa sebelom CG dan sharingkan apa yang kalian lakukan pada waktu CG.

Intro

Biasanya kata charity dikaitkan dengan kerja sosial seperti mengunjungi panti jompo, atau menyumbangkan uang untuk suatu tujuan baik. Sebenarnya kata charity mempunyai arti lebih dari itu. Sering kali dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia, Charity diterjemahkan menjadi kata “kasih”. Seperti kita lihat di ayat dari Korintus di
bawah ini.

1 Kor 13:13

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Dalam terjemahan New American Bible, sering juga kata “love” digunakan

1 Cor 13:13 So faith, hope, love remain, these three; but the greatest of these is love.

Nah, namun dalam Kitab Terjemahan King James Version dalam Bahasa inggris, sebenarnya ayat ini berbunyi

1 Cor 13:13 (KJV) And now abideth faith, hope, charity, these three; but the greatest of these is charity.

The Love of God

Apakah karakteristik Cinta Ilahi? Mari kita telaah bagaimana Tuhan mencintai kita. Pernahkah sobat Amoredio berpikir kenapa ya Tuhan cinta sama kita? Kenapa Tuhan menciptakan kita dan memberikan yang terbaik untuk kita? Apakah Tuhan butuh kita? Apakah dengan adanya kita Tuhan menjadi lebih sempurna, lebih baik dan lebih bahagia? Apakah Tuhan menjadi tidak begitu baik ataupun tidak begitu hebat kalau tidak ada kita? Apakah kalau Yesus tidak menjadi manusia dan kemudian mati di kayu salib, jadi ada yang kurang dalam diri Tuhan?

Tentu saja tidak. Tuhan adalah sudah sempurna dan baik tanpa batas. Oleh sebab itu dengan menciptakan manusia, itu adalah sebuah aksi cinta Ilahi yang “selflessness”. Yesus disiksa, mati di kayu salib itu bukan untuk Tuhan tapi untuk kita anak manusia. Cinta Ilahi adalah cinta yang penuh pengorbanan “sacrifice”. Jadi dua karakter utama dari Cinta Tuhan adalah selflessness (tidak mementingkan diri sendiri) and sacrifice (pengorbanan)

“Charity” adalah aksi kita untuk berpartisipasi dalam cinta Tuhan, oleh sebab itu ciri utama dari “Charity” adalah juga selflessness and sacrifice. Tanpa dua hal ini, yang kita lakukan tidak bisa disebut sebagai “charity”.

Bagaimana caranya untuk berbuat “charity”

Bagaimana caranya agar kita bisa tidak mementingkan diri sendiri dan rela berkorban?

Pertama-pertama, berhentilah berpikir bahwa iman kita, agama kita dan hidup kita sebagai umat Katolik adalah untuk kita. Kita harus ingat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk melayani Tuhan. Janganlah kita melihat kehidupan beragama kita dari apa yang kita dapat saja.

Charity through prayer

Banyak orang yang kecewa dan berhenti berdoa atau datang ke misa karena mereka merasa “percuma” karena Tuhan tidak mengabulkan doa mereka. Orang-orang ini adalah orang yang dalam doa nya hanya meminta segala macam hal yang baik untuk diri nya sendiri. Cinta mereka kepada Tuhan adalah cinta yang egois.

Tolak ukur doa kita bukanlah dari apa yang dikabulkan atau tidak, tetapi dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan, Kita berdoa adalah untuk memuji Tuhan. Apakah doa kita selalu fokus pada diri kita? Tuhan aku mau ini, Tuhan aku mau itu, Tuhan bantu aku dengan ini. Doa begini tidak salah juga karena Tuhan ingin kita bercerita dengan dia, asalkan jangan sepanjang doa isinya hanya meminta saja. Kita juga bisa memuji Tuhan dengan doa kita dan juga berterima-kasih kepada Tuhan. To keep charity alive, we must remember that prayer is not just petition; it’s also praise and thanksgiving.

Charity Towards Neighbour

Dalam injil dikatakan

Yoh 13:34

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Sama seperti Tuhan telah mengasihi kita, dengan kata lain, sama-sama with “Selflessness” and “sacrifice”. Ini ayat tidak main2. Coba baca kata-katanya sekali lagi. Ini bukan nasihat, bukan anjuran, bukan bimbingan, ini Perintah!

Sebagai umat Kristiani, kita diperintahkan untuk mencintai dengan menyangkal diri dan pengorbanan kepada sesama kita termasuk orang yang menjadi musuh kita. Bentuk nyata dari cinta bisa diwujudkan dalam 7 karya kerahiman (7 works of mercy) yang pernah dibahas sebelumnya.

7 Corporal Works of Mercy7 Spiritual Works of Mercy
Feed the HungryCounselling the Doubtful
Give drink to the thirstyInstructing the Ignorant
Sheltering the homelessAdmonishing the Sinner
Visit the SickComforting the sorrowful
Visit the PrisonersForgiving Injuries
Bury the DeadBearing Wrongs Patiently
Give Alms to the poorPraying for the Living and the Dead

Untuk contoh kegiatan dari tiap point di atas bisa dilihat di

http://www.usccb.org/beliefs-and-teachings/how-we-teach/new-evangelization/jubilee-of-mercy/the-corporal-works-of-mercy.cfm

http://www.usccb.org/beliefs-and-teachings/how-we-teach/new-evangelization/jubilee-of-mercy/the-spiritual-works-of-mercy.cfm

Role Model of Charity

Untuk bisa lebih mengerti makna sebenarnya dari charity, kita bisa melihat dari role model terbaik kita yaitu Bunda Maria. Pope Benedict XVI dalam surat nya Deus Caritas Est (paragraph 41), mengatakan bahwa Mary is the Role Model of Charity.

Outstanding among the saints is Mary, Mother of the Lord and mirror of all holiness. In the Gospel of Luke we find her engaged in a service of charity to her cousin Elizabeth, with whom she remained for “about three months” (1:56) so as to assist her in the final phase of her pregnancy.

“Magnificat anima mea Dominum”, she says on the occasion of that visit, “My soul magnifies the Lord” (Lk 1:46). In these words she expresses her whole program of life: not setting herself at the center, but leaving space for God, who is encountered both in prayer and in service of neighbour—only then does goodness enter the world. Mary’s greatness consists in the fact that she wants to magnify God, not herself.

Lewat contoh dari Bunda Maria, point yang sangat penting untuk kita sadari adalah bahwa dalam iman Kristiani, kita percaya bahwa “Charity” is a gift from God dan bukanlah sesuatu yang murni hasil karya manusia. Apabila kita lupa soal ini, kadang kita bisa merasa sombong setelah melalukan karya “charity”. Rasa sombong ini lah yang menjadi rintangan utama yang menghalangi sebuah karya untuk menjadi sebuah “charity” yang sesungguhnya.

Summary

Charity means participating in tangible acts of loving-kindness toward all others (friend or enemy) in a selfless and self-sacrificial ways. Dalam melakukan 14 karya di list di atas kita harus selalu sadar mindset kita dalam melakukannya apakah mungkin kita melakukan karya tersebut dengan “hidden agenda” atau ada udang dibalik batu? Ataukah karya kita itu adalah sesuatu yang sebenarnya terlalu mudah buat kita sehingga buat kita tidak ada unsur pengorbanannya sama sekali?

Charity teaches us not pursue goods and happiness only for our own sake, but also with an eye to serving God and neighbour. We have to make their happiness our objective if we would ever be truly happy ourselves.

Seperti Bunda Maria, karya2 kita dalam charity adalah untuk memuliakan Tuhan. Seperti sebuah kaca pembesar, we should not do charity to bring attention to ourselves but by looking through us, people should be able to see God magnified.

Pertanyaan

  1. Apa sih yang terbersit di benak kalian kalau mendengar kata charity? Apakah kalian sering melakukan charity? Apakah kalian “enjoy” melakukannya?
  2. Apakah bedanya antara “love” dan “charity”?
  3. Sharing question. Bagaimana cara sobat2 AmoreDio berdoa? Apakah menurut kalian, kalian sudah melakukan charity through prayer?
  4. Sharing question. Karya “charity” yang mana yang sobat AmoreDio sudah lakukan atau akan lakukan. Boleh share pula ide2 sobat2 AmoreDio mengenai cara2 charity yang unik dan kreatif.

Fasil Guide
The two terms “love” and “charity” are frequently used interchangeably, and with good reason,
since the virtue of charity is in fact a kind of love. However, the two are not identical; not all
forms of love are also charity. For example, we often hear expressions like, “I love nasi
goreng,” or “I love Manchester United,” or even “I love Indonesia,” and these kinds of love,
while all good in themselves, still fall somewhat short of the love that is charity. Charity is the
Love of God, in which we are able to participate

PRAYER OF OUR MOTHER OF CHARITY

Holy Mary, Mother of God,
you have given the world its true light,
Jesus, your Son – the Son of God.
You abandoned yourself completely
to God’s call
and thus became a wellspring
of the goodness which flows forth from him.
Show us Jesus. Lead us to him.
Teach us to know and love him,
so that we too can become
capable of true love
and be fountains of living water
in the midst of a thirsting world.

References

http://www.varsityfaith.com/2010/07/whats-difference-between-love-charity.html
https://www.catholicnewsagency.com/resources/virtue/theological-virtues/charity
https://www.crossroadsinitiative.com/media/articles/mary-as-the-model-of-charity/