Sesi 46 - Week of 27 September 2020

7 Pillars of Being a Servant of God


Intro

Sir Thomas More, dia adalah salah satu santo di Katolik, dia adalah santo untuk pengacara dan politikus. Dia hidup di Inggris pada masa pemerintahan raja Henry ke-8, Santo Thomas More adalah seorang suami, bapak, teman baik, penulis, scholar, pengacara, dan hakim pada masa itu. Kekuasaan orang ini besar, Santo Thomas adalah orang nomer 2 setelah raja Henry VIII (kekuasaannya mirip seperti Santo Joseph penafsir mimpi di Mesir sewaktu dia menjadi gubernur seluruh Mesir)

Waktu itu raja Henry VIII memutuskan hubungan dengan Roma dan mau membuat dirinya menjadi kepala gereja di Inggris, Santo Thomas More menolak hal ini secara keras dan akhirnya dia dihukum mati; pada saat dia dihukum dia berbicara “the King’s good servant, but God’s first”.

Kalimat ini “the King’s good servant, but God’s first” adalah summary dari panggilan kita sebagai pengikut Tuhan di setiap hari yaitu mengutamakan Tuhan atas segalanya. Di masa kita sekarang ini kita bekerja mencari uang, menghidupi keluarga, mencari teman, mencari pasangan hidup, belum lagi kita perlu belajar materi seperti di sekolah atau apa yang terjadi di masyarakat; dengan segala hal yang kita perlu hadapi, kita juga perlu ingat sebagai kaum Kristiani, kita adalah God’s servant.

Main material

CG kali ini kita akan bahas tentang 7 pillar yang perlu dimiliki sebagai God’s servant:

Karakter yang baik

Untuk melayani Tuhan, perlu kita juga menjaga diri sendiri supaya orang lain juga melihat kita sebagai contoh baik untuk mereka dan banyak orang lain, dengan integritas yang baik, kita akan dihormati dan juga dijunjung banyak orang.

Selain itu, kita juga perlu melihat diri kita sama dengan orang lain dihadapan Tuhan, kita semua memiliki sejarah berbeda, keberhasilan dan kegagalan dalam hidup, perlu kita ingat, kita hidup karena Tuhan dan kita hidup untuk Tuhan (stay humble atau rendah hati, bukan rendah diri).

Mengutamakan orang lain

Kita perlu memiliki hati untuk melayani orang lain (servant hearts), bukan hanya dilayani, kita bisa lihat ini dari pekerja sosial, seperti membantu orang tua yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti memberikan makanan atau mencuci pakaian mereka secara sukarela (care and concern)

Bisa juga kita menjadi mentor untuk orang lain sebab sebagai mentor kita juga berusaha untuk menaruh usaha kita ke orang lain, supaya orang lain itu berkembang (contoh guru sekolah)

Komunikasi yang baik

Kita sedang jalan pulang dengan teman, kita, dia bercerita tentang keadaan kantor atau sekolahnya, ada kejadian yang menyenangkan, ada yang mengecewakan, ada yang menarik, ada yang perlu di analisa, dan kita sebagai temannya kita dengarkan dengan baik, kita tertawa, berpikir, nangis bersama (empathy), dan kita juga coba membantu untuk masalah yang mereka hadapi, coba memberikan input yang baik dan jalan keluar yang baik supaya kehidupannya membaik.

Kolaborasi yang penuh kasih

Kita adalah manusia sosial, dalam bekerja kita dipanggil juga untuk bisa bekerja sama dengan baik dengan orang lain, dalam waktu kita bekerja sama, kita perlu juga menjaga keadaan kolaborasi kita, supaya pekerjaan bisa menjadi terasa baik dan menyenangkan, misalkan seperti ada yang berhasil dalam bagian pekerjaannya, kita beri appreciation yang baik dan penuh dari hati.

Kita juga perlu kerjakan bagian kita sendiri dengan baik sembari berkomunikasi dengan team dengan baik apa yang kita kerjakan dan kemajuan kita supaya team juga bisa berjalan sesuai dengan keperluan pekerjaan, sebab bekerja dalam kelompok adalah sebuah komunitas juga, jikalau ada masalah, kita disukusian dengan baik, mencari jalan keluar yang baik, jangan sepihak saja dan perlu meninggalkan ego kita, perlu berpikir sebagai komunitas yang perlu menjaga satu sama lain.

Memiliki visi ke depan

Perlu dan penting juga kita memiliki rencana yang baik bagaimana kita maju ke depan, untuk itu kita perlu set goal, apa yang akan kita raih dan kapan (visionary), dan selama berjalan, kita akan menemukan halangan, dan pada saat itu kita perlu bisa menanganinya dengan baik, memecahkan masalah dengan melihat masalah dari luar dan dari dalam dan bagaimana pemecahan yang baik untuk keadaan tersebut, dengan rencana pemecahan itu, kita perlu mengambil keputusan dengan berani walaupun kemungkingan pemecahan itu tidak sesuai dengan apa yang direncakan.

Berpikir dengan tenang dan baik sebelum mengambil tindakan

Sewaktu kita menjalani hidup, kita mungkin saja kehilangan pekerjaan, boss kita ngomel karena hal kecil, bekerja dengan colleague yang kurang atau malah tidak ada pengalaman, tetapi berbicara seperti bisa memecahkan masalah kelaparan dunia dengan ide yang dia miliki, di sini kita sebagai servant of God, kita juga terpanggil untuk bisa beradaptasi dengan masalah masalah yang dihadapi, berpikir dengan tenang sambil menggunakan akal sehat untuk menghadapi situasi yang dihadapi, sambil belajar juga apa yang bisa kita dapatkan/pelajari dari hal tersebut dengan pemikiran positive.

Memimpin dengan karakter pemimpin yang baik

Bayangkan saja kamu di Amoredio dipercayakan untuk mengadakan acara pergi ke pulau ubin, group kita kurang lebih 100 orang, untuk itu kamu perlu merencanakan dengan baik, kapan Amoredio bisa pergi, siapa yang bisa booking transport, bagaimana logistic ke pulau ubin, di pulau ubin, apa yang bisa kita kerjakan supaya semua orang bisa menikmati hari itu dengan banyak orang, tapi coba banyangkan kalau itu dikerjakan kamu sendiri, apakah mungkin bisa? Kemungkinan saja bisa, tapi apakah ini adalah contoh yang baik sebagai servant of God? Dan berapa banyak pekerjaan yang kamu perlu lakukan?

Kamu juga perlu bisa menerima bahwa semua orang perlu bantuan dan pada waktu kamu bekerja untuk menjalankan rencana ke pulau ubin, kamu perlu team dan kamu bisa dan mau mendelegasikan hal hal kepada team dan percaya bahwa tanggung jawab yang kamu berikan akan terlaksana dengan baik dari setiap orang, kurang baik jikalau kamu memberikan tugas ke orang lain, tetapi semua keputusan tetap di tangan kamu sendiri, itu akan membuat orang lain tidak berkembang karena tidak memberikan kesempatan kepada orang lain menjadi orang yang bisa dipercayai (accountability).

Perlu diingat pada saat kamu mendelegasikan tugas, kamu perlu menimbang apakah keputusan kamu itu adalah keputusan yang baik, perlu dilihat juga dari baik dan buruknya, apa saja landasan pemikiran kamu untuk membuat keputusan-keputusan tersebut dan bisa dipertanggung jawabkan ke banyak orang.

Ada saatnya juga pada waktu membuat acara ini, kamu juga bisa mendengarkan masukan dari team kamu atau dari peserta sebelum, sedang, dan setelah kamu menjalankan acara ke pulau ubin ini. Dengarkan dan terima masukan masukan itu dengan baik.

Summary

7 pilar diatas adalah panduan yang bisa dipakai oleh kita semua sebagai kaum Kristiani dalam kehidupan sehari hari, entah di rumah, di sekolah, di kantor, bahkan di tempat umum, memang tidak gampang untuk bisa menjadi sukses dalam mempraktekan 7 pilar ini, tetapi jika mengingat bahwa kita semua bekerja untuk Tuhan seperti apa yang Santo Thomas More katakan “the King’s good servant, but God’s first”, maka beban atau halangan yang kita hadapi dalam mempraktekan 7 pilar diatas akan terasa lebih ringan.

Pertanyaan sharing

  1. Di CG kalian, coba masing-masing member melihat member lain, menurut kamu orang itu adalah contoh baik dari pilar yang mana saja diatas dan kenapa?
  2. Menurut kalian apakah ada pilar-pilar yang lain dari 7 pilar diatas yang perlu ditambah?
  3. Jikalau kalian memiliki kekuasaan sebesar seperti Santo Thomas More atau Santo Joseph, apakah yang akan kalian lakukan untuk Tuhan dengan keadaan sekarang ini?
  4. Apa saja kira-kira halangan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari hari kita dalam mempraktekan 7 pilar diatas?