Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 30 - Week of 3 May 2020

Sharing Our Faith: First Step


Persiapan Fasil:

  1. Membaca bahan CG dan mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan sharing.
  2. Fasil mempersiapkan satu sharing iman yang akan dibagikan sebelum memulai CG

Intro

Everybody evangelizes about something. Beberapa orang evangelize makanan favorit, tempat wisata favorit, gadget favorit, mainan favorit. Mereka berbagi antusiasme tentang pengalaman mereka. Pernahkah kita berpikir untuk berbagi harta terpenting di dalam hidup kita: iman kita.

Banyak orang di luar sana yang belum mendapat kesempatan untuk mengenal Yesus, dan kita semua dipanggil untuk memberitakan kabar gembira kepada mereka. Panggilan ini tidak hanya untuk para imam, diakon, frater, suster saja, tetapi semua orang yang dibaptis. Kita dapat memberitakan kabar gembira lewat pengalaman iman kita — sharing our faith. Namun, sebelum kita dapat berbagi secara efektif, apa yang harus kita perhatikan? Sesi CG kali ini kita akan membahas tentang langkah awal yang dapat kita lakukan sebelum membagikan iman kita.

Why do we want to share?

Evangelisasi adalah jantung dari misi Gereja. Sebagai inti dan pusat dari Kabar Baik-Nya, Kristus memberitakan keselamatan (karunia Allah yang agung ini merupakan pembebasan dari segala sesuatu yang menindas manusia tetapi yang terutama adalah pembebasan dari dosa dan si Jahat) dalam kegembiraan mengenal Tuhan dan dikenal oleh-Nya, melihat-Nya, dan diberikan kepada-Nya.

Kita yang telah dibabtis menerima terang Kristus. Yesus berkata: “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya” (Lukas 8:16). Terang menghalau kegelapan dan memungkinkan seseorang untuk melihat secara visual, demikian juga terang Kristus bersinar di hati orang-orang percaya dan memungkinkan kita untuk melihat realitas surgawi kerajaan Allah.

Kita adalah pembawa terang Kristus sehingga orang lain dapat melihat kebenaran Injil dan dibebaskan dari kebutaan dosa. Para penginjil termotivasi oleh kasih Tuhan dan keselamatan jiwa (the salvation of souls). Mereka ingin berbagi dengan orang lain bahwa iman akan Yesus Kristus adalah cara yang diberikan Tuhan agar kita dapat memperoleh kehidupan kekal di surga.

You can’t give what you don’t have

Supaya kita dapat berbagi dengan antusias, pertama-tama kita perlu memeriksa kehidupan kita sendiri dan perjalanan kita bersama Kristus. Kita tidak dapat memberi dan membagikan hal yang tidak kita miliki. Dalam Evangelii Gaudium, Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa orang tertarik pada sukacita yang mereka lihat dalam diri orang Kristen. Sukacita tidak bisa dipalsukan, tetapi terpancar dari jiwa yang berada dalam keadaan rahmat, dan berdoa. Jika kita melihat para penginjil, mereka telah memberikan hidup mereka kepada Yesus, menerima pengampunan dosa, dan karena itu menunjukkan rahmat yang terbukti dalam kehidupan yang sesuai dengan salib Kristus.

Kita berjumpa dengan berbagai macam orang, di tengah kesibukan, kesulitan, dan pergumulan hidup mereka. Evangelisasi dimulai ketika kita menginvestasikan diri kita pada orang lain dalam pergumulan mereka. Ada sesuatu yang berbeda dengan orang Kristen dalam menghadapi pergumulan. Mereka menemukan sukacita dalam kesulitan dan penderitaan mereka karena mereka telah menaruh iman mereka kepada Yesus, yang pertama kali menderita dan mati untuk kita. Orang Kristen tidak luput dari penderitaan, tetapi penderitaan ditransformasikan dan memberi jalan kepada kedamaian yang dalam dan abadi karena kedekatan Yesus Kristus. “Mustahil untuk bertahan dalam evangelisasi yang sungguh-sungguh kecuali kita yakin dari pengalaman pribadi bahwa mengenal Yesus tidaklah sama dengan tidak mengenal-Nya” (Evangelii Gaudium, no. 266). Kita tidak dapat memperkenalkan orang lain kepada Yesus jika kita tidak mengenal Dia dan jika kita tidak hidup sebagai murid.

Tujuan kita sebagai orang Kristiani adalah untuk mengetahui, mencintai, dan melayani Tuhan dalam kehidupan ini dan untuk membagikan iman dengan orang lain. Pengetahuan diperoleh pertama-tama dengan doa, dan dengan belajar. Kitab suci, magisterium, dan tradisi Gereja adalah gudang kekayaan spiritual kita. Marilah kita semakin memperkaya iman kita dengan kekayaan spiritual ini.

Taking the First Step

Langkah-langkah awal apakah yang dapat kita lakukan agar kita dapat berbagi iman dengan antusias?

Get your own house in order; strengthening your faith through prayer & sacrament

Kita tidak dapat memberi apa yang tidak kita miliki. Langkah pertama dan terutama yang harus kita lakukan adalah menata dan menjaga kehidupan spiritual kita. Kita dapat memulainya dari kehidupan doa kita, lewat sabda Tuhan di dalam kitab suci, dan menimba rahmat Tuhan melalui rahmat sakramen-sakramen di dalam Gereja.

A ministry of presence – evangelizing through the art of listening & genuine friendships

Untuk berbagi iman dengan orang lain, pertama-tama kita harus membuka diri untuk mendengarkan cerita orang lain dan berteman dengan orang tersebut. Evangelisasi membutuhkan waktu, komitmen, dan hubungan antarpribadi. Kita tidak dapat melakukan evangelisasi kepada orang-orang yang tidak kita kasihi, dan kita tidak bisa mengasihi orang-orang yang dimana kita tidak dapat meluangkan waktu dengan mereka. CG Amoredio adalah contoh ministry of presence.

A ministry of proclamation – telling stories

Menurut Paus Paulus VI, tidak ada evangelisasi sejati jika Yesus Kristus belum diberitakan (Evangelii Nuntiandi, no. 22). Semua orang Katolik berbagi tanggung jawab untuk memberitakan Injil lewat kata dan kesaksian hidup. Ketika didorong oleh roh kudus, kita harus dapat membagikan iman kita. Seringkali, Injil paling baik diberitakan melalui cerita (story telling), termasuk membagikan kesaksian pribadi kita sendiri, menunjukkan bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan kita.

Witness to the faith because you love God

Ingatlah bahwa kita melakukan evangelisasi dan menjadi saksi iman karena kita mencintai Tuhan, dan begitu besar kasih kita kepada sesama sehingga kita ingin mereka juga mengenal-Nya. Dengan berbagi iman, kita menabur benih-benih iman, dan percayalah bahwa roh kudus akan memupuk dan menyiramnya.

 

Untuk dapat mulai berbagi, kita tidak perlu menunggu sampai kita mempunyai relasi yang sangat sempurna dengan Tuhan, atau sampai kita memahami tradisi Katolik secara lengkap. Berbagi menjadi lebih bermakna ketika berbagi dalam kekurangan dan keterbatasan. Kita dapat mulai berbagi dari keterbatasan pengalaman kita, dan percayalah bahwa benih-benih iman yang kita tabur tidak akan sia-sia.

Pertanyaan Sharing

  1. Pernahkah kamu memiliki keinginan kuat untuk membagikan sesuatu (misalnya pengalaman, pengetahuan, dan lain-lain). Apa yang mendorong kamu untuk berbagi saat itu? Dan apa yang kamu lakukan?
  2. Apakah kamu mengharapkan sesuatu dengan membagikan hal di pertanyaan nomer 1? Apakah hal yang kamu harapkan itu terjadi? Atau hal yg lain (di luar apa yang kamu harapkan) yang terjadi? Bagaimana kamu menyingkapi hal ini?
  3. Sharingkan pengalamanmu merasakan kuasa kasih Tuhan bekerja paling besar di dalam hidupmu. Apa yang kamu lakukan setelah mengalami peristiwa tersebut.
  4. Mari kita praktek sharing iman. Fasil dapat memberi waktu anggota CG untuk persiapan selama 5 menit. Konteks: jika saat ini kamu berjumpa dengan teman lama (sudah lama tidak bertemu) setelah misa Indo, sharingkan imanmu dengannya dan ajaklah temanmu itu untuk ikut CG atau aktivitas Gereja lainnya. Tiap orang diberi 3-5 menit untuk melakukan sharing iman.

Tutup Sesi CG dengan mendoakan Prayer of Generosity

Prayer for Generosity

Dear Lord,
teach me to be generous;
teach me to serve you as you deserve, to give and not to count the cost,