Sesi 37 - Week of 5 Jul 2020

Perantaraan Orang Kudus


Pengantar

Salah satu kekayaan iman gereja Katolik adalah persekutuan orang-orang kudus di surga (santo-santa) yang menjadi perantara untuk kita manusia. Doa kepada santo-santa ini layaknya seperti meminta seorang teman untuk mendoakan kita. Kita memang bisa berdoa langsung kepada Yesus, tetapi doa kepada santo-santa untuk memohon perantaraan mereka adalah hal yang sangat efektif, kuat, dan sering memberikan karunia dari Yesus, yang Ia mungkin tidak akan berikan sebaliknya, karena hubungan dekat mereka dengan-Nya.

Seperti tertulis dalam Yak 5:16 “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Mereka yang sudah ada di dalam surga sudah bebas dari dosa dan mereka sudah bertemu muka langsung dengan Allah. Jadi tentu saja mereka itu orang benar maka dari itu kita meminta bantuan mereka untuk mendoakan kita kepada Yesus.

Para santo-santa di surga bersukacita sewaktu seorang manusia bertobat karena mereka menginginkan keselamatannya dan mereka selalu membantu mendekatkan manusia kepada Allah. Mereka bersorak dan berdoa untuknya. Inilah mengapa umat Katolik mengerti bahwa perantaraan para santo-santa sangatlah penting.

Dalam sesi CG hari ini kita akan melihat contoh ujud-ujud doa yang biasanya disampaikan lewat perantaraan santo-santa tertentu. Semoga setelah membaca ini kita semakin percaya bahwa para santo-santa di surga menunggu permohonan umat beriman yang berdoa di tengah berbagai situasi hidup yang dialami.

Kesembuhan Melalui Perantaraan Orang Kudus – Santo Peregrinus

Santo Peregrinus adalah santo pelindung bagi para penderita penyakit yang sulit untuk disembuhkan seperti kanker, AIDS dan lain-lain. Para penderita kanker banyak yang berdoa Novena memohon kesembuhan dengan perantaraannya dan banyak diantara mereka yang disembuhkan secara luar biasa.

Santo Peregrinus Laziosi lahir di Forlì, Italia utara, pada tahun 1260. Pada masa mudanya, ia termasuk pendukung setia dari kelompok anti Paus yang ingin menghancurkan Gereja Katolik. Ketika Santo Filipus Benizi datang ke kota Forli untuk mendamaikan masyarakat Forli, dia diserang oleh Peregrinus tetapi dia hanya menatap Peregrinus dengan penuh kasih dan berkata: “Engkau boleh meninju pipiku yang sebelah lagi…”.

Sikap Santo Filipus ini seketika mencairkan kekerasan hati Peregrinus dan ia berlutut memohon ampun atas perlakuan kasarnya. Setelah kejadian itu, Peregrinus bertekad untuk menjalani hidup baru dengan lebih bertekun dalam doa dan mati raga. Setelah mengalami penampakan Bunda Maria, Peregrinus pun memutuskan untuk masuk biara.

St. Peregrine Novena - Christ the King - Yonkers, NY

Setelah ditahbiskan menjadi imam dari ordo Servite, ia pun menjadi terkenal karena khotbah-khotbahnya dan karena kesucian hidup serta pengabdiannya kepada orang sakit dan kaum miskin. Banyak mukjizat kemudian dilaporkan dilakukan oleh Santo Peregrinus. Dikisahkan bahwa ia pernah secara ajaib menggandakan gandum dan anggur pada saat terjadi masa kekurangan bahan pangan yang parah di Forli.

Pada suatu hari Peregrinus jatuh sakit. Ia diserang penyakit kanker pada kakinya. Dokter yang merawatnya menganjurkan agar kakinya diamputasi demi menyelamatkan nyawanya. Pada malam sebelum hari operasi, sebelum ia tidur malam, Peregrinus berdoa dengan khusuk kepada Tuhan Yesus yang tersalib. Tanpa disadarinya tiba-tiba saja ia telah jatuh tertidur dan bermimpi.

Dalam mimpinya, ia melihat Yesus mengulurkan tanganNya dari atas salib dan menyentuh kakinya yang sakit itu. Ketika bangun dari tidur, didapatinya kakinya sudah sembuh. Dokter yang datang pada keesokan harinya tidak lagi menemukan adanya tanda-tanda kanker pada kaki Santo Peregrinus. Segera saja berita tentang penyembuhan ajaib ini menyebar di seluruh kota. Banyak orang kemudian datang untuk memohon berkat doa dan nasihatnya.

Contoh kesaksian orang-orang yang disembuhkan melalui perantaraan Santo Peregrinus

  1. Pastor Isidore Costa, SJ. adalah Rektor Seminari Serikat Yesus di Barcelona. Beliau telah lama menderita kanker pada kakinya. Kanker terus bertambah parah. Para dokter sudah menyatakan tidak ada harapan. Pastor Isidore dengan penuh kepercayaan berdoa kepada Santo Peregrinus. Sakit dan bau busuknya tiba-tiba menghilang. Luka itu segera sembuh. Pastor ini memberikan kesaksiannya dibawah sumpah.
  2. Seluruh tubuh seorang anak laki-laki dari Italia berusia 7 tahun, penuh dihinggapi luka-luka membusuk. Dokter menasehati agar ibu dari anak itu pergi ke Gereja milik ordo Servite di Forli dan mempersembahkan misa untuk menghormati Santo Peregrinus. Ketika ibu itu pulang ke rumah, anaknya sudah sembuh sama sekali dari penyakitnya yang menakutkan ini.

Pada tahun 1726, Paus Benediktus XIII dengan resmi mengangkat Santo Peregrinus menjadi orang kudus/santo. Pestanya dirayakan pada tanggal 1 Mei. Tubuhnya digali dan ditemukan masih utuh. Dari bekas luka kankernya yang awalnya mengeluarkan bau busuk itu, sekarang terhiruplah bau harum yang tak mungkin dibandingkan misalnya dengan bau harum bunga-bunga di bumi ini.

Pertolongan Melalui Perantaraan Orang Kudus – Santo Yudas Thadeus

Yudas artinya “pemberi kegembiraan” dan Thadeus berarti “orang yang berbesar hati”. Umat Katolik secara khusus menjunjung Santo Yudas Thadeus sebagai penolong orang yang menanggung beban berat, yang resah hatinya dan nyaris putus harapan. Nama St Yudas sering rancu dengan Yudas Iskariot sehingga awalnya umat Katolik jarang berdoa kepadanya. Banyak yang percaya karena St. Yudas Thadeus sering diabaikan dalam doa, sehingga ia menjadi semangat untuk membantu siapa saja yang memintanya untuk menjadi perantara ketika dalam kesulitan atau disaat semua harapan tampaknya hilang.

St. Yudas Thadeus termasuk diantara ke-12 rasul yang hidup bersama Yesus dan dia adalah rasul yang bertanya pada Yesus saat Perjamuan Terakhir (Yoh 14:22), “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman- Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Dia adalah saudara Yakobus (Mat 13:55) dan masih mempunyai hubungan darah dengan Yesus (ibunya, Maria istri Kleopas, adalah sepupu dari Bunda Maria). Wafat dan kebangkitan Yesus serta turunnya Roh Kudus mengubah hidupnya dan ia menjadi penyebar kabar gembira di tengah bangsanya. Ia sering digambarkan sedang membawa sebuah kapak karena menurut tradisi dipercayai St. Yudas Thadeus ini menjadi martir di Armenia karena membela imannya dan dibunuh menggunakan kapak.

Dalam mewartakan kabar gembira, St Yudas Thadeus selalu menekankan bahwa arti “setia dalam iman” berarti harus tahan menderita dalam suasana berat atau situasi sulit. Dia menulis surat (epistle) yang memberi pesan sebagai berikut:

Yud 1:20Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Yud 1:21Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Yud 1:22Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu

Ada legenda yang menceritakan St. Yudas Thadeus menyembuhkan raja Edessa di Mesopotamia yang sakit kusta dengan wajah Yesus di atas kain. Raja tersebut sangat kagum dengan mukjizat ini dan dia beserta seluruh kerajaannya berpindah ke agama Kristiani.

Devosi kepada St. Yudas Thadeus mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol dan menyebar sampai ke Amerika. Kebanyakan orang pada saat itu berdoa untuk persoalan hidup selama Perang Dunia dan masalah-masalah sulit lainnya yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 28 Okt.

Santa Brigitta dari Swedia dan Santo Bernardus mendapatkan penampakan dari Tuhan yang meminta mereka untuk menerima St. Yudas Thadeus sebagai santo pelindung untuk hal-hal yang mustahil. Umat beriman sering mohon bantuan doanya atas berbagai masalah seperti keuangan, pekerjaan, kesehatan, pernikahan, depresi, kekerasan, dll. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa mereka oleh karena bantuan doa santo ini. Terdapat sebuah doa Novena yang indah dan penuh dengan kekuatan rohani yang ditujukan pada St. Yudas Thadeus (lihat link di referensi).

Kelembutan (meekness) Melalui Perantaraan Orang Kudus – Santo Fransiskus de Sales

St. Fransiskus de Sales dijadikan pelindung para wartawan/penulis/pengarang dan orang tuli. Dia diberi gelar istimewa “Pujangga Gereja” oleh karena tulisan-tulisannya dan pengabdiannya yang gagah berani bagi Gereja.

Fransiskus lahir dalam keluarga kaya di Perancis yang membekalinya dengan pendidikan yang tinggi. Pada usia 24 tahun, Fransiskus telah meraih gelar Doktor Hukum. Tetapi, Fransiskus tidak tertarik pada kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Di hatinya, Fransiskus mendengar adanya suatu panggilan yang terus-menerus datang seperti suatu undangan dari Tuhan baginya untuk menjadi seorang imam. Ia pun kemudian menjadi imam walaupun ditentang oleh keluarganya.

Pater Fransiskus de Sales hidup pada saat umat Kristiani dilanda perpecahan. Ia menawarkan diri untuk pergi ke daerah yang berbahaya di Perancis untuk membawa kembali orang-orang Katolik yang telah menjadi Protestan. Ayahnya menentang dengan keras. Ayahnya mengatakan bahwa sudah merupakan suatu hal yang buruk baginya mengijinkan Fransiskus menjadi seorang imam. Ia tidak akan mengijinkan Fransiskus pergi dan wafat sebagai martir pula.

Tetapi, Fransiskus percaya bahwa Tuhan akan melindunginya. Maka ia dan sepupunya, Pater Louis de Sales, dengan berjalan kaki menempuh perjalanan ke daerah Chablais. Segera saja kedua imam tersebut merasakan bagaimana menderitanya hidup penuh hinaan serta aniaya fisik. Hidup mereka berdua senantiasa ada dalam bahaya. Namun demikian, sedikit demi sedikit, umat kembali ke pelukan Gereja (ada sekitar 72.000 orang Protestan yang kembali ke Katolik).

francis of sales - Liberal Dictionary

Dia menulis buku-buku yang mengagumkan mengenai kehidupan rohani dan cara untuk menjadi kudus. Buku- bukunya masih dicetak hingga sekarang dan digolongkan sebagai buku-buku rohani klasik. Dia juga menulis banyak surat untuk memberikan nasihat kepada orang-orang dari berbagai kalangan: biarawan-biarawati, suami istri, tua dan muda, orang-orang benar maupun orang-orang yang berdosa. Nasihat-nasihatnya ini tetap relevan untuk kita di jaman sekarang karena usaha untuk meraih kekudusan tidak terbatas oleh waktu.

Kelembutan adalah karunia (virtue) yang paling dikenal dari Santo ini. Karakternya yang lembut berhasil memenangkan banyak jiwa. Dia membutuhkan 20 tahun untuk mengubah perilakunya dari seorang yang mudah emosi menjadi seorang yang lembut sampai mendapatkan gelar “Gentleman Saint”. Dia menjalankan motonya ini: “A spoonful of honey attracts more flies than a barrelful of vinegar.” Dia pernah berkata bahwa dia sudah menghabiskan waktu 3 tahun untuk mempelajari virtue ini tetapi hatinya masih tidak puas dengan apa yang sudah didapatnya. Jika dia saja yang karakternya sudah lembut tidak merasa puas, apalagi dengan kita yang sering kali dipenuhi dengan kemarahan dan ketidaksabaran.

Kelembutan St. Fransiskus sering diuji karena begitu banyak urusan dan orang yang harus dihadapinya. Tetapi dia memberikan nasihat ini kepada kita: “Tuhan memakai saat-saat itu untuk mengetes apakah jiwa kita cukup kuat untuk menghadapi tantangan apapun. Saya juga mengalami ini tetapi saya berjanji bahwa hati dan lidah saya akan selalu mencerminkan kelembutan seorang Kristiani yang memberikan perhatian kepada siapa saja, yang mampu memaafkan kesalahan dan kekurangan orang lain, tidak pernah menggunakan kata-kata yang kasar serta memberikan expresi yang lembut.”

Dikutip dari buku terkenal karangan St. Fransiskus de Sales, The Introduction to the Devout Life, III.8

“Take My yoke upon you, and learn of Me, for I am meek and lowly in heart” (Mt. 11:29). Humility makes our lives acceptable to God, meekness makes us acceptable to men… Give heed, then, that you keep this gentleness and humility in your heart, for it is a favorite device of the Enemy to make people content to seem to possess these graces, without examining their inner hearts, thereby believing themselves to be gentle and humble while they are quite otherwise—as is easily perceived, because, in spite of their ostentatious gentleness and humility, they are stirred up with pride and anger by the smallest wrong or contradiction… If, when stung by slander or ill-nature, we wax proud and swell with anger, it is a proof that our gentleness and humility are unreal, and mere artificial show…

Ketika kita susah untuk mengontrol emosi dan bersikap lembut kepada orang lain, kita bisa berdoa lewat perantaraan St. Fransiskus de Sales untuk memohon Tuhan memberikan karunia ini pada kita.

Penutup

Dalam berdoa, baik langsung kepada Tuhan maupun melalui perantaraan santo-santa, kita tetap harus mengambil sikap mempercayakan semuanya kepada kehendak Tuhan. Jangan menuntut supaya doa kita selalu dikabulkan sesuai dengan yang kita kehendaki. Mungkin doa permohonan kita ada yang belum dikabulkan saat ini tetapi kita harus percaya bahwa waktu-Nya Tuhan adalah yang terbaik. Yang lebih penting adalah kita mendapatkan kedamaian dan kekuatan untuk menjalani kesulitan atau masalah yang sedang dialami karena kita percaya kita tidak berjalan sendirian melainkan bersama Tuhan dan para kudus dan malaikat-Nya di surga.

Sharing

  1. Kebanyakan orang Katolik memilih nama santo/santa sebagai nama baptis atau nama krisma. Sharingkan alasan kalian/orang tua memilih nama tersebut. Apa yang kalian ingin contoh dari kehidupan santo/santa tersebut?
  2. Sharingkan pengalaman kalian berdoa lewat perantaraan santo/santa (termasuk Bunda Maria). Apa yang membuat kalian melakukan itu dan bagaimana kalian menanggapi jawaban yang kalian dapat setelah berdoa?
  3. Biasanya intensi doa kita berkaitan dengan hal-hal berbentuk fisik atau yang kelihatan, misalnya kesehatan, pekerjaan yang bagus, nilai ujian yang tinggi, pasangan hidup, dsb. Apakah kalian pernah berdoa untuk minta karunia rohani seperti kebijaksanaan, kelembutan, kesabaran, dsb? Sharingkan.

Referensi