Sesi 27 - Week of 6th May 2018

My Life, My Ministry


Intro

Minggu ini adalah minggu pemilihan Servant Leader beserta wakilnya.  Beberapa dari CG/Ministry mungkin sudah mempunyai leader dan wakil, entah melanjutkan penugasan dari periode yang lalu atau telah memilih leader/wakil yang baru.  Kita akan belajar, apakah sebenarnya Servant Leader itu?  Apa saja tugas dan requirement dari seorang Servant Leader?  Untuk yang sudah dan sedang menjalani penugasan ini, apa saja yang perlu dilakukan untuk menjadi Servant Leader yang efektif?  Dan untuk yang tidak/belum menjabat Servant Leader, kita juga dapat belajar tentang arti pelayanan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Healthy Leaders Start from A HEALTHY MOTIVATION.

Apakah motivasimu untuk melayani? Isi waktu luang, cari teman/pacar, status, tempat membuktikan diri, cari uang, dsb?

“Apakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-dombaKu”

Yohanes 21:15-17

Motivasi kita dalam melayani haruslah jelas.  Fokus pelayanan adalah kasih kepada Tuhan.  Inilah motivasi dan syarat pertama yang harus kita miliki, yaitu mengasihi Tuhan.  Bila kita sudah sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, maka tugas pelayanan tidaklah lagi menjadi sebuah beban namun menjadi sukacita kita.

Leadership

Pemimpin dalam konteks Kristiani adalah seorang gembala.  3 tasks of a shepherd:

  • Find your sheep
  • Feed your sheep
  • Guard your sheep

Ada banyak domba-domba Tuhan, adalah tugas seorang gembala untuk mengumpulkan domba-domba yang tersebar.  Adalah tugas seorang gembala untuk memberi makan domba-domba tersebut.  Makanan di sini maksudnya adalah makanan rohani.  Inilah pentingnya kualitas rohani seorang gembala, sebab tidaklah memungkinkan memberi makanan rohani kepada domba-domba apabila sang gembala sendiri kekurangan.  Selanjutnya seorang gembala juga harus menjaga domba-dombanya.  Ia harus mengenal domba-dombanya, mengetahui bagaimana kondisi mereka, apa saja yang menjadi kekurangan mereka dan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi.

Seorang gembala yang baik, harus memiliki kualitas pribadi sebagai berikut:

  • Rajin
  • Pemberani
  • Setia, dapat dipercaya
  • Siap Sedia (bekerja, lelah, dll)
  • Rela berkorban
  • Cakap mengambil keputusan
  • Tegas
  • Teliti
  • Sabar (dalam bekerja)
  • Penuh perhatian
  • Siap mendengarkan
  • Cekatan
  • Tahan banting
  • Dapat berorganisasi/teroganisir

Seorang Servant Leader mempunyai status dan kedudukan, maka akan ada banyak godaan yang akan dialami, misalnya sebagai seorang ‘pemimpin’, ingin dihormati dan dilayani.  Namun ingatlah lagi kata SERVANT/HAMBA.  Seorang Servant Leader adalah hamba dari hamba.

Siapakah itu hamba?

“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Markus 10: 43-45

“Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya.”

Yohanes 13: 4

Hati Seorang Hamba

  • Siap “menderita” (memikul salib dan menyangkal diri)
    • Siap dihina, direndahkan, disalah mengerti, dicela, dimaki-maki
    • Hamba menganggap adalah suatu kebahagiaan untuk boleh menderita bagi Tuannya
    • Tapi penderitaan-penderitaan ini adalah salah satu cara yang Tuhan pakain untuk mendidik kita (Ibr 12:5-11)
  • Rendah Hati
    • Kis 20:19 Rendah hati dalam melayani Tuhan, dalam pelayanan banyak mencucurkan air mata
    • Tidak sombong, tidak cepat marah/emosi, sakit hati, tersinggung, mau dikoreksi/bisa menerima kritik yang membangun, mau menerima didikan, dapat dipimpin/menerima perintah dari pemimpin, dapat bekerja sama
    • Tidak sok kuasa, sok penting, sok hebat
  • Tidak egois
    • Tiap-tiap orang diberikan karunia khusus, sehingga dalam pelayanan kita tidak boleh egois. Harus saling melengkapi dan bekerja sama, sebab kita satu tubuh
  • Mencintai dan mengejar kekudusan, terus menerus mencari Wajah Tuhan, mencari kesukaan Tuhan
    • Tindakan nyata adalah “Hidup bergaul mesra dengan Tuhan di setiap saat”
  • Berserah kepada kehendak Tuhan
  • Siap diperintah oleh Tuhan
    • Ingatlah bahwa kita mengerjakan pekerjaan dari Tuhan, untuk mencapai tujuan Tuhan, bukan tujuan pribadi
    • Selalu mengandalkan Tuhan, bukan karena kuat gagah kita, tetapi karena Roh Allah (Zak 4:6)
    • Tidak merasa penting/dibutuhkan. Tuhan dapat memakai apa/siapa saja, bersyukurlah jika kita masih dipakai/dilibatkan oleh Tuhan
  • Bertanggungjawab/setia terhadap tugas-tugas yang diberikan
    • Lakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas-tugas kita
    • Tugas kita berbeda-beda, dan dalam skala yang berbeda-beda. Janganlah memilih-milih tugas karena tujuan egois kita.
    • Setia bahkan dalam hal-hal kecil atau bahkan untuk hal-hal yang tidak menyenangkan
  • Tidak memikirkan upah
  • Selalu siap melayani dan dengan segenap hati
  • Melayani tidak dengan bersungut-sungut dan penuh kerelaan
  • Mau merendahkan diri
    • Bukan untuk menjadi hamba manusia, namun menjadikan diri hamba dari semua orang, supaya boleh memenangkan sebanyak mungkin orang (1 Kor 9:19)
  • Cinta kedamaian/menjauhi pertengkaran
  • Memiliki sukacita
  • Pelayan untuk Yesus, selalu mengikuti Yesus. Di mana Yesus berada, di situ pelayanNya berada
    • Komitmen, bukan hanya sekadar terlibat
  • Saling bekerjasama, tidak bersaing tetapi saling mendukung
    • Dengan rendah hati tetap rela dan puas walaupun dirinya tidak menonjol dan bahkan hanya bekerja di belakang layar saja.

Seorang hamba adalah pribadi yang dianggap rendah, tidak bernilai dan dapat diperlakukan sewenang-wenang, tidak mempunyai hak apapun juga dan tidak merdeka (1 Kor 1:26-28).  Ia adalah pribadi yang berserah kepada kehendak tuannya dan selalu melaksanakan apa kehendak tuannya. (Luk 1:38)

Seorang hamba dalam kehidupannya sehari-hari haruslah selalu menjaga sikap dan perbuatannya. Ia sadar bahwa hidupnya (sikap, sifat, kelakuan, perbuatan, gaya hidup, dll) adalah kesaksian imannya.

Conclusion

Setelah mengetahui siapakah Servant Leader, persyaratan, dan apa saja tugas-tugas mereka, sungguh berat tampaknya tanggung jawab seorang Servant Leader.  Jika demikian, siapakah yang mampu dan siap mengerjakannya?  Ingatlah bahwa kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah, Dialah yang akan memampukan kita.  Selanjutnya apabila kita dipanggil untuk melayani, jujurlah dengan diri kita dan Tuhan apakah kita sungguh-sungguh siap (dan bukan hanya berdalih) untuk menjawab panggilan tersebut.

Pertanyaan Sharing

  1. Sharingkanlah pengalamanmu ketika melayani orang lain; baik dalam keluarga, pekerjaan, komunitas, dan lain-lain.
  2. Sharingkanlah suka dan duka dalam pelayananmu.