Sesi 63 - Week of 07 Mar 2021

Kegiatan Amal (Charity)


Intro

Di minggu ini kita sudah 2 minggu lebih memasuki masa prapaskah. Dan dalam masa prapaskah ini kita juga dianjurkan untuk melakukan perbuatan kasih lebih daripada biasanya. Kita sudah banyak mengenal macam-macam perbuatan kasih seperti memberikan sumbangan dalam hal materi, tenaga, waktu, dll, atau mengunjungi panti asuhan atau panti jompo, ikut kegiatan volunteering, membersihkan pantai, membantu di dapur umum, dll. Namun, sejak virus Corona mewabah dari tahun lalu ini membuat kita harus lebih kreatif dalam melakukan kegiatan amal.

The Love of God

Apakah karakteristik Cinta Ilahi? Mari kita telaah bagaimana Tuhan mencintai kita. Pernahkah sobat Amoredio berpikir kenapa ya Tuhan cinta sama kita? Kenapa Tuhan menciptakan kita dan memberikan yang terbaik untuk kita? Apakah Tuhan butuh kita? Apakah dengan adanya kita Tuhan menjadi lebih sempurna, lebih baik dan lebih bahagia? Apakah Tuhan menjadi tidak begitu baik ataupun tidak begitu hebat kalau tidak ada kita? Apakah kalau Yesus tidak menjadi manusia dan kemudian mati di kayu salib, jadi ada yang kurang dalam diri Tuhan?

Tentu saja tidak. Tuhan adalah sudah sempurna dan baik tanpa batas.

Oleh sebab itu dengan menciptakan manusia, itu adalah sebuah aksi cinta Ilahi yang “selflessness”. Yesus disiksa, mati di kayu salib itu bukan untuk Tuhan tapi untuk kita anak manusia. Cinta Ilahi adalah cinta yang penuh pengorbanan “sacrifice”. Jadi dua karakter utama dari Cinta Tuhan adalah selflessness (tidak mementingkan diri sendiri) dan sacrifice (pengorbanan)

“Charity” adalah aksi kita untuk berpartisipasi dalam cinta Tuhan, oleh sebab itu ciri utama dari “Charity” adalah juga selflessness and sacrifice. Tanpa dua hal ini, yang kita lakukan tidak bisa disebut sebagai “charity”.

Bagaimana caranya untuk berbuat “charity”

Bagaimana caranya agar kita bisa tidak mementingkan diri sendiri dan rela berkorban? Pertama-tama, berhentilah berpikir bahwa iman kita, agama kita dan hidup kita sebagai umat Katolik hanya untuk kita. Kita harus ingat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk melayani Tuhan. Janganlah kita melihat kehidupan beragama kita dari apa yang kita dapat saja.

Charity through prayer

Banyak orang yang kecewa dan berhenti berdoa atau datang ke misa karena mereka merasa “percuma” karena Tuhan tidak mengabulkan doa mereka. Orang-orang ini adalah orang yang dalam doanya hanya meminta segala macam hal yang baik untuk dirinya sendiri. Cinta mereka kepada Tuhan adalah cinta yang egois.

Tolak ukur doa kita bukanlah dari apa yang dikabulkan atau tidak, tetapi dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Kita juga berdoa untuk memuji Tuhan.

Apakah doa kita selalu fokus pada diri kita? Tuhan aku mau ini, Tuhan aku mau itu, Tuhan bantu aku dengan ini. Doa begini tidak salah juga karena Tuhan ingin kita bercerita dengan Dia, asalkan jangan sepanjang doa isinya hanya meminta saja. Kita juga bisa memuji Tuhan dengan doa kita dan juga berterima-kasih kepada Tuhan. To keep charity alive, we must remember that prayer is not just petition; it’s also praise and thanksgiving.

Charity Towards Neighbor

Dalam injil dikatakan:

Yoh 13:34

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”

Sama seperti Tuhan telah mengasihi kita (dengan “selflessness” dan “sacrifice”), sebagai umat Kristiani, kita diperintahkan untuk mencintai dengan menyangkal diri dan berkorban untuk sesama, termasuk musuh kita. Bentuk nyata dari charity bisa diwujudkan dalam 7 karya belas kasih rohani dan jasmani (7 works of mercy).

7 karya belas kasih jasmani

  1. Memberi makan kepada orang yang lapar.
  2. Memberi minuman kepada orang yang haus.
  3. Memberi perlindungan kepada orang asing.
  4. Memberi pakaian kepada orang yang telanjang.
  5. Melawat orang sakit.
  6. Mengunjungi orang yang dipenjara.
  7. Menguburkan orang mati.

7 karya belas kasih rohani

  1. Menasihati orang yang ragu-ragu.
  2. Mengajar orang yang belum tahu.
  3. Menegur pendosa.
  4. Menghibur orang yang menderita.
  5. Mengampuni orang yang menyakiti.
  6. Menerima dengan sabar orang yang menyusahkan.
  7. Berdoa untuk orang yang hidup dan mati.

Role Model of Charity

Untuk bisa lebih mengerti makna sebenarnya dari charity, kita bisa melihat dari role model terbaik kita yaitu Bunda Maria. Pope Benedict XVI dalam surat nya Deus Caritas Est (paragraph 41), mengatakan bahwa Mary is the Role Model of Charity.

Outstanding among the saints is Mary, Mother of the Lord and mirror of all holiness. In the Gospel of Luke we find her engaged in a service of charity to her cousin Elizabeth, with whom she remained for “about three months” (1:56) so as to assist her in the final phase of her pregnancy. “Magnificat anima mea Dominum”, she says on the occasion of that visit, “My soul magnifies the Lord” (Lk 1:46).

In these words she expresses her whole program of life: not setting herself at the center, but leaving space for God, who is encountered both in prayer and in service of neighbor—only then does goodness enter the world. Mary’s greatness consists in the fact that she wants to magnify God, not herself.

Lewat contoh dari Bunda Maria, poin yang sangat penting untuk kita sadari adalah bahwa dalam iman Kristiani, kita percaya bahwa “Charity” is a gift from God dan bukanlah sesuatu yang murni hasil karya manusia. Apabila kita lupa soal ini, kadang kita bisa merasa sombong setelah melakukan karya “charity”. Rasa sombong ini lah yang menjadi rintangan utama yang menghalangi sebuah karya untuk menjadi “charity” yang sesungguhnya.

Kesimpulan

Charity means participating in tangible acts of loving-kindness toward all others (friend or enemy) in a selfless and self-sacrificial ways.

Dalam melakukan 14 karya di list di atas kita harus selalu sadar mindset kita dalam melakukannya apakah mungkin kita melakukan karya tersebut dengan “hidden agenda” atau ada udang dibalik batu? Ataukah karya kita itu adalah sesuatu yang sebenarnya terlalu mudah buat kita sehingga buat kita tidak ada unsur pengorbanannya sama sekali?

Charity teaches us not pursue goods and happiness only for our own sake, but also with an eye to serving God and neighbor. We have to make their happiness our objective if we would ever be truly happy ourselves.

Seperti Bunda Maria, karya-karya kita dalam charity adalah untuk memuliakan Tuhan. Seperti sebuah kaca pembesar, we should not do charity to bring attention to ourselves but by looking through us, people should be able to see God magnified.

Pertanyaan Sharing

  1. Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata ‘charity’? Apakah kalian sering melakukan charity?
  2. Apakah kalian pernah melakukan charity through prayer? Sharingkan bagaimana kalian melakukannya.
  3. Apakah kalian melakukan charity selama setahun terakhir, walaupun dalam kondisi Corona? Sharingkan charity apa yang kalian lakukan?
  4. Apakah kalian pernah menerima charity dari orang lain? Sharingkan pengalaman kalian!

PRAYER OF OUR MOTHER OF CHARITY

Holy Mary, Mother of God,
you have given the world its true light, Jesus, your Son – the Son of God.
You abandoned yourself completely
to God’s call
and thus became a wellspring
of the goodness which flows forth from him. Show us Jesus. Lead us to him.
Teach us to know and love him,
so that we too can become
capable of true love
and be fountains of living water
in the midst of a thirsting world.

References