Sesi 35 - Week of 15th Jul 2018

How Can I Pray


Intro

Pada CG hari ini kita akan membahas tentang doa pribadi, yang mungkin sering diabaikan karena berbagai kesibukan dalam kehidupan kita. Justru doa pribadi ini sangat penting untuk membangun relasi kita dengan Tuhan dan menjalani hidup sesuai dengan rencana Tuhan. Dalam pembahasan di bawah, kita akan melihat cara-cara berdoa dan bagaimana mengatasi kesulitan yang mungkin dihadapi.

Bahan

Doa harian

Hubungan kita dengan Tuhan sama dengan hubungan antar manusia (suami-istri, orang tua-anak, sahabat), bahwa tanpa komunikasi yang rutin hubungan itu akan pudar. Jika kita tidak meluangkan waktu sendirian bersama Tuhan tanpa melakukan hal lain, maka ada sesuatu yang hilang dalam relasi kita dan akibatnya dapat terlihat dalam berbagai bentuk: kurang semangat untuk menjalani hidup Kristiani yang baik, kurang bertumbuh dalam iman, lebih mudah jatuh dalam dosa, susah mengasihi orang lain, kurang berapi-api dalam pelayanan atau memberi kesaksian, dsb.

Kita bisa berdoa pribadi di dalam kamar, di gereja, di kantor/sekolah, dan kita bisa melakukannya di pagi hari, tengah hari di sela aktifitas kita, atau malam sebelum tidur. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dan tidak ada formula yang berlaku untuk semua orang. Yang paling penting adalah ketekunan dalam menyisihkan waktu setiap hari untuk berdoa. Dalam sejarah Gereja dan sampai sekarang, tidak ada orang Kristiani yang bisa mengatakan hidupnya dan semua karyanya adalah persembahan untuk Tuhan jika orang tersebut tidak menghabiskan banyak waktu untuk berdoa. Bahkan Yesus sendiri yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan Allah Bapa, selalu menyisihkan waktu untuk berdoa sendirian, dan mengajar murid-muridNya untuk melakukan hal yang sama.

Waktu dan tempat

Untuk menemukan waktu yang tepat untuk berdoa, kita harus melihat kondisi kita, jadwal kegiatan dan orang-orang sekitar kita. Umumnya, waktu yang paling pas untuk berdoa adalah di pagi hari setelah bangun tidur, tetapi ada yang lebih memilih berdoa di saat jam makan siang, atau malam hari sebelum tidur atau bahkan waktu yang berbeda setiap hari. Yang pasti jam doa haruslah kita masukkan dalam jadwal harian kita sehingga kita akan melakukannya dengan rutin. Beberapa orang mungkin berkata doa itu haruslah spontan, jangan dijadwalkan. Akan tetapi setiap hubungan yang sudah memasuki tahap serius, sudah pasti memerlukan komitmen dan keteraturan, tidak bisa lagi semaunya saja.

Menemukan tempat yang cocok untuk berdoa juga penting walaupun tidak sesulit mengatur waktu yang pas. Tempat ideal haruslah yang membuat kita nyaman (tidak terlalu panas/dingin), tidak banyak gangguan, tempat yang memungkinkan kita untuk duduk/berdiri/berjalan/berlutut sebagaimana Roh Kudus menggerakkan kita, tempat dimana kita bisa bernyanyi, bergoyang atau bahkan hening. Jika kita tidak bisa menemukan tempat seideal ini, carilah tempat yang terbaik yang ada.

Walaupun kesannya diulang-ulang, tetapi menemukan waktu dan tempat untuk doa harian sangat penting! Ini akan membantumu menghadapi kesulitan-kesulitan berdoa yang akan dibahas di bawah.

Bagaimana cara berdoa

Sebagian orang dapat berdoa secara spontan tanpa perlu pedoman/struktur. Tetapi bagi kebanyakan orang, mereka memerlukan suatu struktur sehingga doanya menjadi lebih efektif. Di bawah ini adalah struktur simpel yang bisa dijadikan pedoman dalam berdoa harian:

  1. Bacaan spiritual (spiritual reading)

Doa pribadi haruslah disupport dengan membaca Kitab Suci atau buku-buku religius lainnya (misalnya kisah hidup Santo Santa) supaya kita semakin ingin mengenal dan mencintai Tuhan. Bacalah secara perlahan-lahan, renungkan maknanya untuk kita pribadi dan kemudian kita doakan. Walaupun diawali dengan membaca, jangan lupa tujuan akhir kita adalah untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Jadi, jangan stop hanya membaca saja.

  1. Puji-pujian (praise)

Biasanya Roh Kudus akan menggerakkan kita untuk memuji Tuhan. Pujilah Dia dengan segenap hatimu. Bahkan ketika kita sedang merasa ‘down’, tetap pujilah Tuhan dan semua kebaikanNya yang telah kita alami. Dengan sendirinya perasaan kita menjadi lebih baik. Pujian ini bisa dalam hati atau bisa juga diungkapkan dengan suara, bernyanyi, bertepuk tangan, dll.

  1. Adorasi (silent adoration)

Kemudian kita masuk ke saat hening, merasakan kehadiran Tuhan di depan kita. Jangan merasa kita harus mengeluarkan kata-kata. Nikmati saat hening ini, bahkan jika keheningan terjadi sepanjang waktu doa kita (bukannya kita tertidur atau ‘blank’, tetapi kita menyadari Tuhan ada di depan/samping kita dan kita hanya ingin merasakan kedekatan dengan Dia tanpa harus mengatakan apa-apa).

  1. Keyakinan (conviction)

Kadang kala ketika kita berdoa, Roh Kudus memberikan kita keyakinan akan sesuatu hal dalam hidup kita. Keyakinan ini bisa positif (afirmasi dalam mengambil suatu keputusan) ataupun negatif (peneguhan bahwa kita telah melakukan suatu hal yang salah). Kita harus membuka hati akan bimbingan Roh Kudus dan mau mengubah diri jika kita telah melakukan suatu kesalahan.

  1. Pengetahuan (revelation)

Kadang kala Roh Kudus memberikan kita pengetahuan/pemahaman baru tentang iman ketika kita sedang berdoa. Ingat kembali janji Yesus, bahwa Roh Kudus akan membawa kita pada kebenaran yang sejati. Bawalah kebenaran ini dalam hidup kita sehari-hari, pujilah Tuhan dan bagikan kepada orang lain.

  1. Syafaat (intercession)

Roh Kudus hampir selalu menggerakkan kita mendoakan intensi-intensi untuk diri sendiri dan orang lain. Tetapi janganlah kita menghabiskan waktu doa harian kita hanya untuk menyampaikan permohonan kita kepada Bapa. Kita juga harus membiasakan diri untuk berterima kasih kepada Bapa untuk segala kebaikan dan doa-doa yang telah dikabulkan.

Kesulitan-kesulitan dalam berdoa

Orang-orang yang rutin berdoa pastilah pernah merasakan kesusahan dalam berdoa, misalnya tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan, seakan-akan berbicara dengan dinding, merasa tidak damai dan banyak pikiran, dsb. Mungkin karena kesulitan-kesulitan ini orang lalu menjadi malas berdoa. Tetapi dengan bantuan yang tepat, mungkin kita bisa mengatasi kesulitan ini dan mau berdoa kembali.

  1. Kekeringan iman

Ini mungkin adalah kesulitan yang paling sering dialami karena perjalanan iman kita selalu naik turun. Setelah mencapai klimaks (misalnya setelah dibaptis, menerima sakramen, mengikuti retret, seminar hidup baru, dll), sudah bisa dipastikan kita akan jatuh dalam kekeringan iman. Kekeringan ini adalah suatu kondisi dimana kita tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan atau tidak ada keinginan untuk berdoa. Tuhan seakan-akan jauh/absen.

Perlu kita sadari bahwa kadang-kadang kekeringan ini adalah waktunya Tuhan untuk menguji diri kita, seberapa murni keinginan kita untuk mengikuti dan melayani Dia. Jika semua hal terjadi sesuai dengan keinginan kita, akan sangat mudah bagi kita untuk bilang kita mencintai Tuhan. Tetapi ketika hal yang terjadi di luar rencana kita, dan kita masih bisa mengatakan “Tuhan, aku mencintai Engkau”, ini adalah bukti kesetiaan kita padaNya.

Kadang kala kekeringan ini terjadi karena masalah dengan psikologis atau fisik kita, misalnya kurang tidur, kurang/kelebihan makan, atau kecapean pikiran setelah bekerja terlalu keras. Dalam kondisi ini, sebaiknya kita mohon rahmat kebijaksanaan dari Tuhan supaya kita bisa mengatasi akar masalahnya.

Ketika kita bisa melewati kekeringan ini dan tetap setia kepada Tuhan, maka hubungan kita sudah pasti akan menjadi semakin kuat. Pada masa-masa ini, lawanlah godaan untuk memperpendek waktu doa kita atau menghilangkannya sama sekali. Ketika kita berhenti berdoa, kekeringan ini malah semakin panjang dan membuat kita lebih susah untuk mendengar bisikan Roh Kudus.

  1. Masalah dan cobaan

Kehidupan doa kita juga mungkin terhambat ketika kita mengalami situasi yang sulit atau menyedihkan. Kita tahu bahwa orang beriman tidak akan lepas dari masalah dan cobaan, malah di Kitab Suci tertulis bahwa Tuhan terkadang membiarkan masalah dan cobaan itu datang dalam hidup kita sebagai cara untuk membuat kita menjadi lebih kuat dan keinginan kita lebih murni. Yakinlah apapun yang terjadi Tuhan akan membuat segalanya baik. Tetapi masalah yang datang dari diri kita sendiri, yang disebabkan oleh dosa kita, haruslah kita atasi dengan mohon pengampunan dan mengubah diri.

Penderitaan yang disebabkan karena kita mengikuti Yesus dan memanggul salib kita adalah penderitaan yang harus kita jalani dengan suka cita dan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari kita.

  1. Melewatkan (skip) waktu doa

Ketika kita melewatkan waktu doa kita, kita lalu merasakan Tuhan menjadi jauh. Maka dari itu, kita perlu komitmen untuk mengikuti jam doa yang telah kita rencanakan. Terkadang kita sibuk dengan berbagai kegiatan pelayanan. Ini tidak bisa kita jadikan alasan untuk tidak berdoa. Ingat kembali bahwa harta yang terpendam, yang paling bernilai adalah Tuhan sendiri.

Terkadang kita mengalami masalah ini karena kita menyisihkan waktu yang terlalu lama atau terlalu pendek untuk berdoa. Jika terlalu lama, lalu menjadi beban. Jika terlalu pendek, kita tidak memberikan cukup waktu untuk Roh Kudus bekerja dalam diri kita. Jika kita baru mulai kebiasaan berdoa harian, bisa dimulai dengan 10-15 menit termasuk waktu untuk membaca Kitab Suci. Kemudian bisa ditambah menjadi setengah jam, lalu satu jam.

  1. Dosa dan dendam

Dosa yang dipendam bisa mengganggu kehidupan doa kita. Ketika kita berdosa, sebaiknya segera menyesali dosa kita, pergi pengakuan dosa, dan berjanji untuk mengubah diri. Kita harus yakin akan kemurahan hati Tuhan yang mampu mengampuni segala dosa kita dan jangan biarkan rasa bersalah membuat kita jadi tidak berdoa.

Begitu juga dengan dendam yang membuat kita tidak merasakan damai dan susah untuk berdoa. Seperti dalam doa Bapa kami, kita harus belajar mengampuni kesalahan orang lain seperti Tuhan yang telah mengampuni kesalahan kita.

  1. Kesibukan dan kecemasan

Ketika banyak hal yang kita lakukan atau pikirkan, kita menjadi susah berdoa. Obatnya jelas, kurangi kegiatan dan luangkan waktu untuk berdoa. Sering kali orang bilang saya tidak punya waktu untuk berdoa. Sebenarnya orang itu tidak tahu bagaimana ia menghabiskan waktunya. Jika seseorang merefleksikan semua kegiatannya, membuat prioritas (dengan doa menjadi prioritas utama), maka dia bisa membuat jadwal untuk hari-harinya. Jadwal ini mungkin tidak langsung sempurna dan harus dirubah lagi tetapi itulah bagian dari pembelajaran.

Ada juga orang yang melakukan terlalu banyak kegiatan dan perlu untuk slow down. Kita harus mempunyai cukup ruang untuk istirahat supaya kita bisa membiarkan Roh Kudus bekerja. Maka dari itu, keputusan kita dalam mencari pekerjaan, tempat tinggal, teman, dan aktifitas sangatlah penting dalam mendukung kita mempunyai waktu yang cukup untuk Tuhan dan mendapatkan kedamaian.

Kitab Suci telah memberikan nasehat kepada kita untuk tidak hidup dalam kecemasan. Kita harus belajar mempersembahkan kecemasan kita kepada Tuhan.

  1. Rasa ngantuk dan gangguan lain

Ketika kita merasa ngantuk dalam berdoa, kita boleh mempertimbangkan untuk mengganti posisi misalnya dengan berdiri/berjalan, atau berdoa dengan kata-kata/bernyanyi.

Gangguan lain misalnya suara dari jalan raya, telefon yang berdering, kertas-kertas yang berserakan di depan kita, ataupun pikiran yang melayang adalah hal-hal yang kita harus coba atasi supaya kita dapat berdoa dengan tenang. Mintalah bantuan Tuhan supaya diberikan kekuatan untuk bisa mengatasinya.

Kebahagiaan untuk doa yang dikabulkan

Ketika kita bisa merasakan Roh Kudus bekerja dalam diri kita, sering kali kita merasa terdorong untuk mendoakan seseorang atau situasi tertentu, dan sering kali doa kita dikabulkan. Tuhan ingin memberitahu kita apa yang harus kita doakan dan Dia akan mengabulkannya. Ingat kembali pesan Yesus tentang doa yang efektif:

  1. Kita harus selalu bersatu dengan Yesus seperti ranting dengan pokok anggur.
  2. Kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus sehingga kita memiliki keinginan yang sama dan tahu apa yang harus kita doakan.
  3. Ketika kita masih mempunyai masalah yang belum diselesaikan, dosa yang belum diampuni, ini bisa menghalangi efektifitas doa kita.
  4. Berdoa dengan iman.

Jangan berkecil hati jika kamu merasa doamu belum efektif. Mulailah dengan permohonan untuk hal-hal kecil dan biasakan mendoakan orang lain juga. Doakan hal yang spesifik dan jangan menyerah, doakan dengan rutin. Ketika doamu tidak terjawab sesuai yang kamu inginkan, mintalah Tuhan untuk memberikan Roh Pengetahuan sehingga kamu dapat memahami kenapa terjadi seperti itu.

Doa tidak seharusnya menjadi beban, melainkan berkat. Kita harus merespons Roh Kudus yang memberikan kita keinginan untuk dekat dan menjawab panggilan Tuhan lewat doa. Kita mungkin tidak tahu harus memulai dari mana, tetapi Roh Kudus akan menggerakkan kita.

Sharing

  1. Bagi para CGL dan wakil, yang telah dilatih untuk berdoa harian dan pergi adorasi/pengakuan dosa, sharingkan pengalamanmu membangun kebiasaan (habit) berdoa ini. Apa yang kamu rasakan berbeda sebelum dan sesudah kamu berdoa harian rutin?
  2.  Bagi yang sudah memiliki jadwal/jam berdoa rutin, mungkin bisa berbagi tips bagaimana

awalnya kamu membangun kebiasaan berdoa ini.

  1. Bagi yang belum berdoa secara rutin, apakah kamu telah mengetahui penyebab kamu mengalami kesulitan dalam berdoa? Sharingkan rencanamu untuk mengatasinya.
  2. Apakah kamu merasa doamu efektif? Sharingkan pengalamanmu ketika doamu (baik untuk diri sendiri ataupun orang lain) dijawab oleh Tuhan.
  3. Roh Kudus sering kali bekerja secara misterius. Sharingkan karya/rahmat Roh Kudus yang pernah kamu alami ketika sedang berdoa (misalnya ketika kamu sedang berdoa, tiba-tiba kamu tergerak untuk mendoakan salah satu anggota keluarga. Kemudian kamu baru tahu bahwa anggota keluarga tersebut sedang dirawat di rumah sakit.)

Referensi

Article “How Can I Pray?” by Ralph Martin, Renewal Ministries – Proclaiming Jesus through Catholic Renewal and Evangelization