Sesi 98 - Week of 25th July 2016

Doa Mengubah Segalanya – Santa Monika


Intro

Hari ini kita akan belajar tentang kekuatan doa yang membawa harapan dan dapat merubah situasi yang buruk menjadi baik. Santa Monika adalah teladan kita dalam hal bagaimana doa seorang ibu yang tak putus asa dapat membawa berkat untuk keluarganya dan mengubah kehidupan anaknya 180 derajat, bahkan sampai bisa menjadi Santo (yaitu Santo Agustinus).

Bacaan

Monika, Ibu Santo Agustinus dari Hippo, adalah seorang ibu teladan. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut dicontoh oleh ibu-ibu Kristiani terutama mereka yang anaknya tersesat oleh berbagai ajaran dan bujukan dunia yang menyesatkan. Riwayat hidup Monika terpaut erat dengan hidup anaknya Santo Agustinus yang terkenal bandel sejak masa mudanya. Monika lahir di Tagaste (sekarang Algeria), Afrika Utara dari sebuah keluarga Kristiani yang saleh dan beribadat. Ketika berusia 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius, seorang pejabat Romawi kafir yang cepat panas hatinya. Ibu mertuanya, yang juga mempunyai sifat pemarah, tinggal bersama mereka, dan membuat kehidupan Monika semakin sulit.

Monika memiliki 3 anak: Agustinus, Navigius, dan Perpetua. Dalam kehidupannya bersama Patrisius, Monika mengalami tekanan batin yang hebat karena ulah Patrisius dan anaknya Agustinus (kedua anaknya yang lain, Navigius dan Perpetua masuk kehidupan religious). Patrisius mencemooh dan menertawakan usaha keras isterinya mendidik Agustinus menjadi seorang pemuda yang luhur budinya. Namun semuanya itu ditanggungnya dengan sabar sambil tekun berdoa untuk memohon campur tangan Tuhan. Bertahun-tahun lamanya tidak ada tanda apa pun bahwa doanya dikabulkan Tuhan. Baru pada saat-saat terakhir hidupnya, Patrisius bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat-saat kritis suaminya.

Ketika itu Agustinus berusia 18 tahun dan sedang menempuh pendidikan di kota Kartago. Agustinus adalah seorang pemuda yang briliant, cepat disukai orang. Namun demikian ia meniru sikap ayahnya sebelum bertobat. Agustinus tidak mau menerima baptisan. Malahan ia menganut aliran sesat yang menentang agama Kristiani. Cara hidupnya semakin menggelisahkan hati ibunya. Lebih dari itu, di luar perkawinan yang sah, ia hidup dengan seorang wanita hingga melahirkan seorang anak yang diberi nama Deodatus. Untuk menghindarkan diri dari keluhan ibunya, Agustinus pergi ke Italia. Namun ia sama sekali tidak luput dari doa dan air mata ibunya.

Monika berlari meminta bantuan kepada seorang uskup. Kepadanya uskup itu berkata: “Pergilah kepada Tuhan! Sebagaimana engkau hidup, demikian pula anakmu, yang bagimu telah kaucurahkan banyak air mata dan doa permohonan, tidak akan binasa. Tuhan akan mengembalikannya kepadamu.” Nasehat pelipur lara itu tidak dapat menenteramkan hatinya. Ia tidak tega membiarkan anaknya lari menjauhi dia, sehingga ia menyusul anaknya ke Italia.

Di sana ia menyertai anaknya di Roma maupun di Milano. Di Milano, Monika berkenalan dengan Uskup Santo Ambrosius. Akhirnya oleh teladan dan bimbingan Ambrosius, Agustinus bertobat dan bertekad untuk hidup hanya bagi Allah dan sesamanya.

Saat itu bagi Monika merupakan puncak dari segala kebahagiaan hidupnya. Hal ini terlukis di dalam kesaksian Agustinus sendiri perihal perjalanan mereka pulang ke Afrika: “Kami berdua terlibat dalam pembicaraan yang sangat menarik, sambil melupakan liku-liku masa lalu dan menyongsong hari depan. Kami bertanya-tanya, seperti apakah kehidupan para suci di surga… Dan akhirnya dunia dengan segala isinya ini tidak lagi menarik bagi kami. Ibu berkata: “Anakku, bagi ibu sudah tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang memikat hatiku. Ibu tidak tahu untuk apa mesti hidup lebih lama. Sebab, segala harapan ibu di dunia ini sudah terkabul”.

Dalam tulisan lain, Agustinus mengisahkan pembicaraan penuh kasih antara dia dan ibunya di Ostia: “Sambil duduk di dekat jendela dan memandang ke laut biru yang tenang, ibu berkata: “Anakku, satu-satunya alasan yang membuat aku masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku mau melihat engkau menjadi seorang Kristiani sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku. Hal itu sekarang telah dikabulkan Allah, bahkan lebih dari itu, Allah telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu kepadaNya dalam pengabdian yang tulus kepadaNya. Sekarang apa lagi yang aku harapkan?”

Beberapa hari kemudian, Monika jatuh sakit. Kepada Agustinus, ia berkata: “Anakku, satu-satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan.” Monika akhirnya meninggal dunia di Ostia, Roma. Agustinus kemudian menjadi imam dan ditahbiskan menjadi Uskup. Agustinus kemudian menjadi teolog sekaligus pujangga besar gereja, ajarannya sangat diakui oleh gereja sampai kini.

Feastday: 27 Aug

Pelindung untuk para istri dan korban kekerasan

Sharing

  1. Sharingkan apa yang bisa kamu pelajari dari orang tuamu dalam menghadapi permasalahan/kesulitan dalam hidup.
  2. Menurutmu, apa/siapa yang paling sering didoakan oleh orang tuamu?
  3. Jika ada, sharingkan bagaimana seluruh anggota keluarga berdoa bersama untuk menyelesaikan suatu masalah.

Renungan

Setiap dari kita mempunyai orang tua dan mungkin suatu saat akan menjadi orang tua juga. Tugas sebagai orang tua tidaklah gampang dan sebagai orang Katolik, kita mempunyai KGK yang mengajarkan tentang hal ini.

[table “” not found /]

Info penting sehubungan dengan tugas orang tua untuk membaptis bayinya ada tercantum di Kitab Hukum Kanonik no 867:

[table “” not found /]

Sharing

  1. Sharingkan hal yang paling kamu kagumi dari orang tuamu.
  2. Ajaran apa yang paling kamu ingat yang pernah diajarkan oleh orang tuamu semenjak kamu kecil?
  3. Jika suatu hari nanti kamu menjadi orang tua, apa hal yang paling utama yang akan kamu ajarkan pada anak-anakmu?

Doa Penutup

St. Monika yang terkasih, ibu yang mengalami banyak kesulitan dan kesedihan, hatimu sering terluka dan tertusuk selama hidupmu. Namun engkau tak pernah putus asa dan tak pernah kehilangan iman. Engkau telah berdoa setiap hari bagi pertobatan Patrisius suamimu yang tercinta dan pula untuk puteramu tercinta Agustinus. Berilah juga kepadaku keteguhan, kesabaran dan ketergantungan kepada Tuhan. St. Monika, jadilah pengantaraku supaya Allah mengabulkan doa-doaku. Mintalah rahmat bagiku untuk dapat menerima kehendak Allah dalam segala hal. Melalui Yesus Kristus Tuhan Kita yang bersama Roh Kudus dan Allah Bapa bertakhtah selama-lamanya. Amin