Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 4 - Week of 3rd Sep 2017

Carrying the Cross


I. Intro

Siapa di antara2 sobat AmoreDio yang senang menderita? Coba angkat tangan kalo anda senang menderita?

Mungkin saja sedikit sekali yang mengangkat tangannya barusan. Kenapa ya? Bukankah kita ini katanya ingin menjadi seperti Yesus. Bukankah Yesus selama hidup nya pun mengalami banyak penderitaan? Bahkan bisa dibilang puncak nya adalah saat di mana Dia mengalami penderitaan terhebat yang bisa dialami manusia dengan mati di kayu salib.

Di dunia sekarang ini, penderitaan adalah sesuatu dengan konotasi negatif yang harus dihilangkan. Bahkan ada ajaran2 Kristen tertentu yang mengatakan bahwa jika kita taat dan dikasihi Tuhan kita tidak akan mengalami penderitaan. Ada juga yang merasa apabila dirinya mengalami penderitaan bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan. Apakah itu benar?

Gereja Katolik tentu saja tidak mengajarkan begitu. Mari kita baca bacaan injil berikut.
[table “” not found /]

Sharing

1.Menurut kalian apa maksud dari injil di atas?

Penderitaan adalah jalan yang harus dilalui agar kita dapat menemukan “kehidupan” yang sesungguhnya.  Betapa banyak orang yang disembuhkan dari kesombongan setelah mengalami keterpurukan, entah karena penyakit, ataupun berbagai kesulitan hidup lainnya. Betapa banyak orang tidak lagi memusatkan pikiran kepada kesenangan duniawi, melainkan mensyukuri kehidupan hari demi hari, setelah pernah melewati masa-masa krisis dalam hidup! Betapa banyak orang yang justru mengalami kedekatan dengan Tuhan ketika sedang mengalami penderitaan! Betapa melalui penderitaan kita dapat belajar untuk lebih bergantung kepada Tuhan…

Dalam penderitaan, kita dilatih untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan. Dalam kelemahan, kita menjadi lebih mudah untuk bersandar kepada-Nya, sebab kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan dan apa yang kita capai, bukanlah merupakan jerih payah kita sendiri melainkan rahmat Tuhan yang bekerja di dalam kita.

Maka penderitaan adalah semacam partisipasi kita dalam misteri Kristus, yaitu jalan yang menjadikan kita sedikit demi sedikit menyerupai Dia. Karena keselamatan kita diperoleh melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, maka kita mesti mengambil bagian dalam sengsara-Nya, agar dapat memperoleh keselamatan itu.

II. Apakah itu Salib kita?

Setiap orang memiliki salib-nya sendiri. Apa yang menjadi godaan atau cobaan untuk seseorang bisa jadi bukan masalah besar bagi orang lain.

Menurut Santo Agustinus, ada dua jenis salib yang oleh Kristus kita diperintahkan untuk memikulnya: yang satu adalah bersifat jasmani dan yang lainnya bersifat rohani. Dalam hal jasmani, Kristus memerintahkan kita untuk mengendalikan segala keinginan jasmani yang berkaitan dengan indera perasa, peraba, pelihat, dst. Dengan salib yang rohani, yang jauh lebih penting kita perhatikan adalah Kristus mengajarkan kita untuk mengatur pikiran kita, dan mengendalikan segala macam pikiran kita yang tidak teratur, yaitu dengan kerendahan hati, ketenangan jiwa, kesederhanaan, damai sejahtera, etc.

No cross, despite how they may feel, is ever senseless. God can bring glory from all things, and there is something we can learn (about Him or ourselves) in every hardship we face. Instead of fighting against the cross, or feeling full of anger, fear or self-pity, try and take it all to prayer. This is by no means easy, but no part of the cross is easy.

Instead of asking God to lift your cross from you, ask Him to provide you with the wisdom to find the lesson He is trying to teach you. Ask Him for the strength to persist. Ask Him for the courage to take the steps He is asking you to take.

Through the cross Christ teaches us to be more like Him. He teaches us things such as humility, sacrifice, selfless love, resilience, faithfulness, patience, and compassion. The cross is the breeding ground of virtue.


‘Not only that; let us exalt, too, in our hardships, understanding that hardship develops perseverance, and perseverance develops a tested character, something that gives us hope.’

Romans 5:3-4

Question:

2.Apa salib yang sedang kamu pikul saat ini? Apakah kamu merasa itu sebagai beban, atau adakah sukacita yang kamu rasakan saat memikul salibmu?

[Please give a moment for everyone to share. This is very important]

III. APAKAH HUBUNGANNYA SALIB KITA DENGAN SALIB KRISTUS?

[table “” not found /]

Pada saat Yesus memikul salib-Nya ke Gunung Kalvari dia dibantu oleh Simon dari Kirene dan Yesus pun menerima bantuan dari Simon. Simon di sini adalah perlambang dari kita semua. Sebagai bagian dari Tubuh Yesus, seperti Simon, kita semua sudah selayaknya membantu Yesus mengangkat salib. Ini adalah salah satu tanda bahwa kita adalah milik Yesus, yaitu dengan mengangkat salib bersama2 dengan Dia.

Saat Yesus mengangkat salib-Nya, Dia memberikan kepada kita kekuatan untuk melewati cobaan yang kita alami dengan murah hati. Dalam salib-Nya dia telah memberikan sebuah hadiah yang sangat luar biasa. karena pada saat kita mengangkat salib kita, sebenar nya adalah Salib Yesus yang kita terima. Yesus telah menyatukan salib kita dengan salib-Nya.

Conclusion

Disadur dari surat Paus Yohanus Paulus II

https://www.catholicculture.org/culture/library/view.cfm?recnum=3411

“There is a widespread culture of the ephemeral that only attaches value to whatever is pleasing or beautiful, and it would like us to believe that it is necessary to remove the cross in order to be happy. The ideal presented is one of instant success, a fast career, sexuality separated from any sense of responsibility, and ultimately, an existence centred on self-affirmation, often bereft of respect for others.
Open your eyes and observe well, my dear young people: this is not the road that leads to true life, but it is the path that sinks into death. Jesus said: “Whoever wishes to save his life will lose it, but whoever loses his life for my sake will save it.” Jesus leaves us under no illusions: “What profit is there for one to gain the whole world yet lose or forfeit himself?” (Lk 9:24-25). With the truth of his words that sound hard but fill the heart with peace, Jesus reveals the secret of how to live a true life
Therefore, do not be afraid to walk the way first trodden by the Lord. With your youthfulness, put your mark of hope and enthusiasm, so typical of your age, on the third millennium that is just beginning. If you allow the grace of God to work in you, and earnestly fulfil this commitment daily, you will make this new century a better time for everyone.

Tips2 praktis untuk memikul salib kita setiap hari

menurut Father James Martin in his book “Jesus: A Pilgrimage.”

  1. Menerima bahwa dalam hidup ini kita pasti akan mengalami penderitaan dalam berbagi bentuk seperti rasa frustasi, kekecewaan, rasa sakit, ketidak-adilan, kesedihan dan kematian. Hal2 ini haruslah diterima tanpa rasa pahit dalam hati kita. Apabila kita menolak penderitaan ini sebagai bagian hidup kita, justru hidup kitalah yang menjadi pahit dan tidak tenang.
  2. Jangan komplain. Apabila itu memang salib yang harus kita pikul, pikul-lah salib itu dengan tidak berkeluh-kesah atau bahkan menyebarkan rasa pahit kepada orang2 di sekitar kita. Tentu saja kita tetap boleh sharing soal salib yang kita pikul dalam cara yang sehat dan bahkan saling menyemangati dan mendoakan. Contohlah Yesus yang dalam memikul salib-Nya tidak pernah sekalipun berkeluh-kesah.
  3. Kita harus mati. Ya, untuk mengikuti Yesus, kita harus menerima kematian yang bukan dalam bentuk kematian fisik tetapi dalam bentuk kematian ego kita dan dosa2 kita setiap harinya. Setelah kematian ini terjadi, barulah kita akan bertumbuh dalam iman.
  4. Menantikan Kebangkitan Yesus. Kita harus bersabar menantikan kesempurnaan rencana Tuhan.
  5. Menerima bahwa Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Dalam memikul salib, kita harus siap menerima segala rencana Tuhan.

Question:

3. Setelah CG hari ini, apakah komitmen pribadi masing2 yang akan kalian lakukan untuk memikul salib kalian? Sharingkan lah.

References:

http://www.katolisitas.org/memikul-salib-mengikuti-yesus/
https://www.nwcatholic.org/voices/commentary/carrying-your-cross
https://www.catholicculture.org/culture/library/view.cfm?recnum=3411
http://youth2000.blogspot.sg/2017/03/5-ways-to-carry-your-cross.html