Facilitator?
(error)
Jawaban untuk fasil akan ditampilkan

Sesi 53 - Week of 6th Apr 2015

Apologetic Week Trinity


Intro

Doktrin Trinitas atau Allah Tritunggal Maha Kudus adalah pengajaran bahwaTuhan adalah SATU, namun terdiri dari TIGA pribadi: 1) Allah Bapa (Pribadi pertama), 2) Allah Putera (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga). Karena ini adalah iman utama kita, maka kita harus dapat menjelaskannya

Main Discussion


Fasil – Teaser questions : Apakah Yesus sungguh Allah?
Fasil – Teaser question: Apakah Roh Kudus sungguh Tuhan?

DASAR DARI KITAB SUCI

DASAR DARI BAPA GEREJA

DASAR DARI KATEKISMUS GEREJA KATOLIK

Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus menurut Katekismus Gereja Katolik, yang telah berakar dari jaman jemaat awal:

  • Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-Allahan seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah ‘sepenuhnya dan seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa; dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat yang sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa seluruhnya ada di dalam Putera, seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera seluruhnya ada di dalam Bapa, dan seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan seluruhnya di dalam Putera.
  • Ketiga Pribadi ini berbeda secara real satu sama lain, yaitu di dalam hal hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.
  • Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah menunjukkan hubungan timbal balik antar Pribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan dengan keduanya. Hakekat mereka adalah satu, yaitu Allah

Contoh kongkrit:

  • Dalam bukunya, On the Trinity (Book XV, ch. 3), St. Agustinus menjabarkan ringkasan tentang konsep Trinitas. Secara khusus ia memberi contoh beberapa trilogi untuk menggambarkan Trinitas, salah satunya yaitu:
  • seorang pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi dan kasih itu sendiri
  • kopi susu manis – kopi, susu,gula
  • etc?

BEBERAPA KONTROVERSI

  • Gereja Katolik baru memberi gelar Tuhan kepada Yesus hanya pada tahun 325 dalam konsili Nicea

    Pada abad ke 3 dan ke 4, berkembang ajaran sesat seperti Arianisme (oleh Arius 250-336, yang menentang kesetaraan Yesus dengan Allah Bapa) dan Sabellianisme (oleh Sabellius 215 yang membagi Allah dalam tiga modus, sehingga seolah ada tiga Pribadi yang terpisah). Ajaran sesat ini diluruskan melalui Konsili Nicea (325) yang dihadiri oleh sekitar 300 uskup. Ajaran Arius ini dikecam, dan dianggap sebagai inovasi radikal.  Maka dibuatlah suatu pernyataan Credo (Syahadat Para Rasul), untuk mempertahankan ajaran para rasul, yaitu Kristus adalah “sehakekat dengan Bapa, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar.” Pada waktu penandatanganan ajaran ini, hampir semua dari para uskup tersebut setuju, hanya terdapat 17 uskup yang enggan bersuara, namun kenyataannya hanya 2 orang uskup yang menolak, ditambah dengan Arius sendiri.

  • Filioque

    “…aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra,…”

    Pernyataan “Filioque” ini sering dianggap sebagai hal yang memisahkan pemahaman Gereja Orthodoks dengan Gereja Katolik Roma. Arti “filioque” sendiri adalah “dan dari Allah Putera” yang mengacu pada frasa Credo Nicea yang diucapkan Gereja Roma, yang ditetapkan pada konsili Toledo (589). Photius, patriarkh dari Konstantinopel menentang keras hal ini di abad ke- 9, yang kemudian menjadi salah satu hal yang memisahkan Gereja Timur dan Gereja Barat (Katolik Roma) di tahun 105Photius menentang Gereja Barat yang menurutnya mengubah Credo Nicea dengan penambahan frasa “filioque“.

    Adanya “filioque” ini bukan untuk menunjukkan ada dua Kepala dalam Allah Trinitas, ataupun dua spirasi/ hembusan. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:

    KGK 246  (please look up and refer to this)

  • Mengapa harus ada tiga pribadi di dalam Trinitas, bukan 2 atau 4?

    Di dalam suatu relasi, harus ada 1) yang memberi, 2) yang menerima, dan 3) apa yang diterima dan diberi. Yang memberi dan menerima adalah Allah Bapa dan Allah Putera, dimana Allah Bapa dan Allah Putera saling memberi dan menerima kasih, yang adalah Roh Kudus. Dan aktifitas memberi dan menerima ini berlangsung secara abadi (eternal).

Fasil: apakah mungkin kita akan mengerti trinitas secara keseluruhan?

Rangkuman

walaupun pada akhirnya harus kita akui bahwa adanya tiga Pribadi dalam Allah yang Satu ini merupakan misteri yang tidak cukup kita jelaskan dengan akal, sebab jika dapat dijelaskan dengan tuntas, maka hal itu tidak lagi menjadi misteri. St. Agustinus bahkan mengatakan, “Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”.[1] Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai rahasia/ misteri yang tak terucapkan. Untuk memahami hal ini memang diperlukan keterbukaan hati untuk memandang Allah dari sudut pandang yang mengatasi pola berpikir manusia. Jika kita berkeras untuk membatasi kerangka berpikir kita, bahwa Allah harus dapat dijelaskan dengan logika manusia semata-mata, maka kita membatasi pandangan kita sendiri, sehingga kehilangan kesempatan untuk melihat gambaran yang lebih luas tentang Allah.Di sinilah peran iman, karena dengan iman inilah kita menerima misteri Allah yang diwahyukan dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat menjadikannya sebagai dasar pengharapan, dan bukti dari apa yang tidak kita lihat (lih. Ibr. 11:1-2). Agar dapat sedikit menangkap maknanya, kita perlu mempunyai keterbukaan hati. Hanya dengan hati terbuka, kita dapat menerima rahmat Tuhan, untuk menerima rahasia Allah yang terbesar ini; dan hati kita akan dipenuhi oleh ucapan syukur tanpa henti.

Sharing questions:…(silakan ditambahi kalo ada)

Reference

katolisitas.org/563/trinitas-satu-tuhan-dalam-tiga-pribadi

Doa Penutup

Ya Allah, kami bersyukur untuk misteri kehidupan-Mu dalam Tritunggal Maha Kudus. Di dalam kehidupan batinMu, Engkau telah menyingkapkan kepada kami kedalaman kasih-Mu yang tiada batasnya. Ampunilah kami, jika kami sering tidak menyadari panggilan-Mu untuk mengambil bagian di dalam misteri kasih-Mu itu. Kami mohon, ya Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami dapat untuk turut mengambil bagian di dalam misteri Kasih itu, dengan mengambil bagian di dalam sakramen-sakramen yang Engkau berikan, dan bantulah aku untuk lebih setia di dalam kehidupan doaku, agar dengan kekuatan yang Engkau berikan, Engkau memampukan kami untuk mengasihi Engkau dan sesama kami. Di dalam nama Yesus Kristus kami naikkan doa ini. Amin.