Sesi 73 - Week of 20 Jun 2021

Anggota Tubuh Kristus


Pengantar

Mungkin banyak dari kita yang sudah sering mendengar bahwa gereja melambangkan tubuh Kristus. Gagasan ini dikembangkan oleh Rasul Paulus dalam surat kepada umat Kolose dan Efesus. Dalam Efesus 1:23, Rasul Paulus mengatakan bahwa “jemaat adalah tubuh Kristus, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dari segala sesuatu”. Kita adalah jemaat Gereja Katolik, dan oleh karena itu, kita adalah bagian dari tubuh Kristus. Tetapi apa artinya bagi kita sebagai “tubuh Kristus”?

Marilah sekarang kita merefleksikan bacaan ini terlebih dahulu, 1 Kor 12:12-31 :

12:12 – Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus

12:13 – Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.

12:14 – Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

12:15 – Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

12:16 – Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

12:17 – Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

12:18 – Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

12:19 – Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

12:20 – Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

12:21 – Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.”

12:22 – Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

12:23 – Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.

12:24 – Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,

12:25 – supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan

12:26 – Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

12:27 – Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

12:28 – Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.

12:29 – Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,

12:30 – atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?

12:31 – Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

Mengikuti Arahan “Kepala”

Hubungan Kristus dengan gereja-Nya itu ibarat hubungan antara kepala dan tubuh. Kristus adalah kepala dan kita adalah tubuh mistik-Nya. Dapat kita simpulkan bahwa tubuh tidak dapat hidup sendirian tanpa kepala. Dan kepala membutuhkan tubuh untuk menyatakan dan mengekspresikan kasih dan kerahiman-Nya secara jelas.

Anggota Tubuh Kristus memiliki berbagai karunia rohani khusus menurut fungsinya (1 Korintus 12:4-31). “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus” (ayat 12). Ada dari kita yang diberi talenta untuk mendoakan orang-orang yang kesulitan, ada pula yang diberi karunia untuk memimpin persekutuan. Masalahnya adalah terkadang kita tidak sadar akan fungsi yang kita harusnya lakukan.

Sering tubuh bertindak semaunya, bertindak sebelum berpikir, bertindak tanpa sebuah alasan yang jelas. Sebagai tubuh mistik Kristus, kita seharusnya tidak mengabaikan perintah dan larangan Tuhan. Bayangkan jika kepala (otak) kita menyuruh kita untuk duduk, tetapi kaki kita tidak bisa berhenti bergerak. Atau jika kepala (otak) menyuruh kita untuk tidur, tetapi tangan kita terus bergerak tanpa bisa dikontrol. Tentu saja akan susah bagi kita untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Sama halnya dengan mengabaikan perintah Tuhan. Mengabaikan perintah dan larangan-Nya mendatangkan kesengsaraan dan kesesatan. Terlebih lagi di masa sekarang ini, dengan berkembangnya ajaran-ajaran sekuler di sekitar kita, semakin sulit bagi kita untuk memilah dan mengikuti arahan Tuhan yang sesungguhnya.

Meskipun tubuh sering disesatkan oleh keinginan daging, kita patut bersyukur karena Tuhan telah menyediakan bagi kita sakramen pertobatan. Sebagai tubuh yang lemah dan kadang berdosa, kita diberikan kesempatan untuk kembali dekat dengan Tuhan melalui sakramen pertobatan. Namun, ini bukan berarti kita malah sengaja mengabaikan arahan Tuhan. Yang ada mestinya kita selalu berusaha untuk mengikuti panggilan Tuhan di dalam hidup kita.

Saling Membantu Anggota Tubuh Lain

Dalam surat pertama kepada jemaat Korintus, Rasul Paulus menulis, “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. . . Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.” Setiap orang yang kita temui di jalan, anak-anak kecil, bayi, maupun orang tua, semua yang menjadi bagian dari komunitas, teman, dan keluarga kita adalah satu tubuh.

Sebagaimana dinyatakan dalam Lumen Gentium Chapter 1 (50), “By communicating His Spirit, Christ made His brothers, called together from all nations, mystically the components of His own Body. In that Body the life of Christ is poured into the believers who, through the sacraments, are united in a hidden and real way to Christ who suffered and was glorified.” Kita hidup sebagai satu dengan Kristus dan dengan satu sama lain bahkan di tengah-tengah kemiskinan, ketidakadilan, dan kekacauan yang kita alami.

Surat Paulus kepada Gereja perdana ini memperdalam pemahaman mereka tentang Tubuh Kristus dan susunan fisiknya. Setiap orang memiliki fungsi di dalamnya yang bekerja bersama anggota lainnya dan mempromosikan kebaikan bersama. Seperti yang dicatat oleh Katekismus Gereja Katolik, “The unity of the Mystical Body produces and stimulates charity among the faithful.” Kita sering tergoda untuk menyingkir dari kelompok yang tampak lebih suci daripada kita, mereka yang lebih terlibat dalam komunitas mereka atau yang blak-blakan dengan cara berbeda dari kita. Mungkin kita merasa berbeda dan tidak cocok, sehingga kita tidak mau mencoba mengenal kelompok yang lain. Alasan ini juga yang membuat kita bahkan cenderung menyisihkan diri dari komunitas kurang mampu di sekitar kita. Padahal mereka semua juga bagian dari komunitas kita.

Kita lupa bahwa kita semua membentuk Tubuh Kristus dan jika orang lain menderita, kita juga menderita. Jika orang lain bersukacita, kita juga bersukacita. Tujuan kita adalah untuk selalu berhubungan. Bahkan jika itu tidak nyaman, kita diciptakan untuk menjalin hubungan. Sebagai seorang Kristen, kita dipanggil untuk memerhatikan mereka yang ada di komunitas di sekitar kita agar selalu terhubung dengan mereka.

Mystici Corporis Christi, ensiklik dari Pius XII, juga menjelaskan makna menjadi bagian daripada Tubuh Mistik Kristus. “Each member of the Church, of the Mystical Body of Christ, if authentic, is integrally bonded in soul, and hopefully in heart, through the Incarnation, by the Spirit, with Jesus, Son of God, and son of Mary, divine and human,”. Kita semua terikat dalam jiwa dan hati karena pengorbanan fisik dan spiritual Kristus sebagai Anak Allah. Kita menjadi utuh dalam diri satu sama lain dan dalam hubungan dengan orang lain. Sebagai anggota Gereja, kita dipanggil untuk menjadi keluarga yang mengasihi dan peduli kepada orang lain, bahkan mereka yang berada di luar komunitas kita.

Mendahulukan Kepentingan Semua

Mari kita umpamakan dengan rasa sakit di gigi. Jika kita sedang sakit gigi, bukan hanya gigi kita yang sakit, melainkan seluruh tubuh juga akan ikut merasa sakit dan terganggu, sehingga seluruh anggota tubuh akan sulit melakukan fungsinya dengan maksimal. Jadi kita sekarang mengerti bahwa kita sebagai anggota tubuh Kristus bukanlah hal yang pasif. Ketika salah satu anggota tubuh terluka atau sakit, anggota lainnya pun dapat merasakannya.

Begitu pula ketika kita meminta sesuatu. Apa yang kita minta harusnya itu juga untuk kepentingan seluruh tubuh, untuk Kepala (memuliakan Tuhan) dan Tubuh-Nya (memberkati sesama). Fokus hidup kita sekarang bukan untuk kepentingan sendiri lagi, tetapi untuk kepentingan Kepala dan seluruh Tubuh Kristus.

Penutup

Kita semua merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup dalam satu kesatuan dan kerukunan. Praktik kerukunan perlu kita terapkan dalam kehidupan kekristenan kita sehari-hari. Yesus berkata dalam Matius 8:20 “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Mari kita ciptakan kerukunan dan kesatuan di antara umat Tuhan sehingga ketika Tuhan datang kembali Dia menemukan tempat untuk meletakkan kepala-Nya.

Sharing

  1. Sharingkan talenta dan karunia yang kamu miliki yang telah/bisa kamu berikan sebagai anggota Tubuh Kristus.
  2. Sebagai anggota dari komunitas Amore Dio (atau komunitas lain), sharingkan tantangan yang kamu hadapi dalam mendengar panggilan/arahan Tuhan.
  3. Buatlah 1 resolusi hal baru yang ingin kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota Tubuh Kristus.

Referensi