2014 Sesi 43 Week of 15th Dec 2014 Sacramentals Part 1 Miraculous Medal


[2014] Sesi 43 of 15th December 2014

Sacramentals Part 1 : Miraculous Medal
 
Intro
Sering kali sebagai umat Katolik kita melihat benda-benda rohani sepert medali, skapulir, dll. Hal ini cenderung membuat persepsi yang salah kepada umat non katolik. Betapa seringnya kita mendengar hal tersebut diartikan sebagai jimat, lucky charm, dll.
Tetapi sebagai anggota gereja Katolik kita tahu dan paham bahwa benda-benda tersebut adalah sakramentali (sacramental).
 
What are sacramentals?
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa sakramentali adalah sebuah tanda suci (atau tindakan) yang memiliki sebuah kemiripan kepada sakramen, yang berarti mempunyai efek spiritual yang signifikan dan diperoleh melalui doa-doa di dalam Gereja.
Lebih spesifik lagi, sakramentali adalah objek (air, minyak, garam, crucifix, skapulir, medali, dll) yang diberkati oleh uskup, pastor atau dekan. Atau sakramentali juga adalah sebuah tindakan (memberi berkat, menumpangkan tangan) yang membantu untuk menyalurkan berkat.
Sakramentali „bekerja“ dengan mengubah hati dan pikiran kita kepada Tuhan, ketika kita menggunakannya dengan iman yang teguh. Berbeda dengan sakramen : berkat yang diberikan Tuhan tidak lah bergantung kepada si penerima atau pun si pemberi.
 
 
Miraculous Medal / Medali Wasiat
 
Medali Wasiat adalah sebuah sakramentali. Medali ini bermula dari penampakan Bunda Maria kepada St. Catherine Laboure, seorang suster dari Perancis. Penampakan spesifik yang berkaitan dengan medali wasist ini adalah yang terjadi pada tanggal 27 November 1830.
 
Dalam penglihatan pada tangal 27 November tersebut, St. Catherine melihat Bunda Maria yang berdiri diatas setengah bola dunia dengan ular terinjak dibawah kakinya. Tangan Bunda Maria berhiaskan cincin-cincin dan ia memegang sebuah bola dunia kecil berwarna emas dengan salib diatasnya. Sebuah cahaya terang memancar dari beberapa permata yang ada dijarinya. Seketika, bola dunia emas yang kecil itu lenyap dan Bunda Maria membuka telapak tangannya kearah luar. Sinar cahaya dari permata-permata itu menjulang keluar dan membentuk seperti bingkai lingkaran (oval) yang mengelilingi Bunda dengan tulisan dari emas : „O Mary, conceived without sin, pray for us who have recourse to thee“.
 
Penglihatan tersebut kemudian berputar, dan di sisi belakangnya, St. Catherine melihat sebuah huruf „M“ dengan tanda salib diatasnya. Huruf tersebut dikelilingi oleh 12 bintang. Salib di penglihatan tersebut berdiri disebuah balok horizontal. Dibawah „M“ terlihat 2 hati yang terlilit oleh api. Hati yang satu dikelilingi oleh duri dan yang satu lagi tertusuk oleh pedang.
 
Bunda Maria kemudian berkata kepada Catherine, „Have a medal struck upon this model. Those who wear it will receive great graces, especially if they wear it around the neck.“
 
 
 
 Bunda Maria menjelaskan arti dari medali ini kepada Catherine. Penjelasannya sebagai berikut : 
1) Maria adalah ratu surga dan bumi. Ia menghancurkan iblis dibawah kakinya. Si jahat yang tidak berdaya dihadapan sang Bunda. (bdk Gen 3:15).
2) Tangan Maria yang terbuka dan banyak sinar yang memancar adalah berkat yang Bunda Maria dapatkan untuk orang-orang yang memohonnya.
      Permata yang berwarna kegelapan melambangkan berkat/anugrah yang disediakan tetapi tidak didapatkan oleh orang-orang, karena mereka tidak memintanya.
3) Tulisan „ O Mary, conceived without sin, pray for us who have recourse to thee.“ menunjukan kepada Maria yang dikandung tanpa noda, yang berarti bahwa ia bebas dari segala noda dan dosa asal.
4) Di sisi belakang medali, 12 bintang melambangkan 12 rasul, yang juga melambangkan keseluruhan Gereja, yang juga mengelilingi Maria.
5) Huruf „M“ adalah untuk Maria dan salib adalah salib dari Yesus Kristus, yang melambangkan tanda penebusan kita. 
6) Balok horizontal melambangkan dunia. Peletakan balok dibawah salib tersebut melambangkan partisipasi Bunda Maria di dalam Salib Kristus dan penyertaannya di dalam dunia kita.
7) 2 hati yang terbakar adalah hati Yesus dan Maria yang selalu menyala dengan api cinta untuk kita semua.
 
 
Church recognition
 
Dengan persetujuan Gereja Katolik, medali pertama yang disebut sebagai „Medals of the Immaculate Conception“ dibuat pada tahun 1832, dan langsung membawakan penyembuhan yang ajaib, sehingga sampai sekarang ini kita mengenal medali ini sebagai „miraculous medal“.
 
Sejak penampakan pertama, sudah jutaan medali didistribusikan kepada orang-orang di dunia. Seperti yang dilakukan oleh Missionaries of Charity oleh Bl. Mother Teresa dari Kalkuta. Dilaporkan bahwa mereka membagikan kurang lebih 1,8 juta medali per tahun!
 
Medali Wasiat menerima pengakuan dan persetujuan khusus dalam liturgi gereja. Hal ini dilakukan dibawah direksi Kardinal Masella, Prefect oft he Sacred Congregaton of Rites, di tahun 1895. Medali ini adalah 1 dari 3 sakramentali yang oleh Gereja dihormati secara liturgical. 
2 Sakramentali lainnya adalah rosario dan skapulir coklat.
 
Conversion / Pertobatan
 
Begitu banyak orang yang kembali kepada Tuhan melalui perantara Bunda Maria dan penggunaan medali ini.
Salah satu kisah pertobatan yang terkenal adalah dari seorang Alphonse Ratisbonne, seorang Yahudi atheist, pada tanggal 20 Januari 1842.
 
Ratisbonne membenci gereja dan iman katolik, terlebih lagi karena kakaknya sendiri, Theodor, memutuskan untuk menjadi seorang katolik dan akhirnya menjadi seorang pastor. Suatu ketika, seorang teman Katolik dari Ratisbonne, bernama Baron de Bussieres, menantang Ratisbonne untuk memakai medali wasiat dan berdoa doa „Memorare“. Maka ia pun memakainya, untuk membuktikan bahwa hal tersebut hanyalah takhayul bekala dan tidaklah mungkin bisa membuahkan hasil apa-apa.
 
Pada tanggal 20 Januari, Ratisbonne menemani Baron de Bussieres ke suatu gereja untuk keperluan bisnis. Gereja tersbut sekarang dikenal sebagai Basilica of St. Andrea delle Fratte di Roma. Ketika Baron menyelesaikan keperluan bisnisnya dan kembali ke Ratisbonne, ia menemukan Ratisbonne sedang menangis dan menciumi medalinya sambil berkata : „Aku melihat dia! Aku melihat dia!“
 
Ratisbonne di dalam buku hariannya menulis apa yang terjadi saat itu :
I had only been in the church a moment when I was suddenly seized with an indescribable agitation of mind. I looked up and found that the rest of the building had disappeared. One single chapel seemed to have gathered all the light and concentrated it in itself. In the midst of this radiance I saw someone standing on the altar, a lofty shining figure, all majesty and sweetness, the Virgin Mary just as she looks on this medal. Some irresistible force drew me towards her. She motioned to me to kneel down and when I did so, she seemed to approve. Though she never said a word, I understood her perfectly.
 
Pengalaman bertemu dengan Bunda Maria tersebut begitu menyentuh Ratisbonne. Ia kemudian menjadi seorang katolik dan menjadi seorang pastor di tahun 1847. Setelah itu ia pun pindah ke tanah suci, bersama dengan kakaknya Theodor, ia mendirikan sebuah kongregasi baru, yaitu Congregation of Our Lady of Sion, yang mempunyai tugas khusus untuk mendoakan conversion orang-orang yahudi.
 
Beberapa bulan setelah penampakan Maria tersebut, penglihatan Ratisbonne akhirnya dilukis dan lukisan itu dipasang di atas altar Basilica of St. Andrea delle Fratte.
 
Bertahun-tahun setelah kejadian tersebut, seseorang yang berdevosi juga ke Bunda Maria dan menggunakan medali wasiat, merayakan misa pertamanya di gereja tempat lukisan Ratisbonne dipajang. Ketika menjalani seminarinya di Roma, di Januari 1917, orang ini pun mendengar cerita tentang Ratisbonee dan melakukan meditasi untuk orang-orang yang tidak percaya selama 9 bulan penuh, dengan perantaraan Bunda Maria. Nama orang tersebut adalah Maximilian Kolbe.
 
Di Bulan Oktober di tahun yang sama, Kolbe bersama 6 Fransiscans friars yang lain mendirikan Militia Immaculata (MI). Orang-orang muda ini menyerahkan diri mereka secara total dan suka rela kepada Maria, demi kekudusan mereka dan pertobatan jiwa-jiwa. Semua anggota MI saat ini mengenakan miraculous medal sebagai tanda penyerahan diri mereka secara total.
 
Mengenakan miraculous medal adalah tanda yang sederhana, bijak dan merupakan sebuah cara seseorang untuk mengekspresikan devosi dan penyerahan dirinya kepada Bunda Maria, yang juga membuat kita layak menerima anugrah Tuhan melalui perantara Bunda Perawan Maria.
 
 
Sharing
 
1) Sharingkan pengalamanmu dalam menggunakan sakramentali. Apakah yang membuatmu berkesan menjalani hal itu?
 
2) Beberapa bulan yang lalu, di saat bulan rosario. Apakah kamu menjalani rosario setiap hari? Jika tidak, sharingkan kesulitan yang kamu hadapi.
 
3) Menyambut kelahiran Yesus sang Juru selamat kita yang sebentar lagi akan kita rayakan, persiapan apakah yang kamu jalani saat ini? (baik dalam hal jasmani atau pun spiritualitas) 
 
 
 
 
Closing prayer (memorare)
 
Remember, O most loving Virgin Mary, 
that it is a thing unheard of 
that anyone ever had had recourse to your protection, 
implored your help, 
or sought your intercession and was left unaided. 
Filled therefore with confidence in your goodness, 
we fly unto you, 
O Mother, Virgin of Virgins; 
to you we come; 
before you we kneel sinful and sorrowful. 
Despise not our poor words 
O Mother of the Word of God, 
but graciously hear and answer our prayers.
Amen