2014 Sesi 24 Week of 23th June 2014 Peran keluarga menurut ajaran Katolik


[2014] Sesi 24 -Week of 23th June 2014
Peran keluarga menurut ajaran Katolik
 
Intro:
Setiap dari kita tentu dilahirkan dalam sebuah keluarga sebagai manusia dan setiap pribadi mempunyai kebutuhan manusiawi, yakni mengasihi dan dikasihi, memperhatikan dan diperhatikan, dan bertumbuh secara holistik: jasmani dan rohani. Maka tidak boleh dilupakan bahwa sebagai manusia yang diciptakan dalam citra wajah-Nya, setiap pribadi juga mempunyai kecenderungan kepada yang transenden: berelasi dengan Bapa, Penciptanya. Inilah kebutuhan paling fundamental dan konstitutif dari setiap pribadi.  Pribadi-pribadi yang terpenuhi kebutuhan dasarnya ini akan menjadi pewarta-pewarta kasih Allah yang sejati dalam membangun kehidupan bersama dalam masyarakat.
Main topic:
Keluarga sebagai gereja kecil atau seperti kata St.Yohanes Krisostomus sebagai gereja rumah tangga adalah tempat Yesus Kristus hidup dan berkarya untuk keselamatan manusia dan berkembangnya kerajaan Allah. keluarga itu merupakan tubuh Yesus Kristus.  Sebagai Gereja juga, setiap keluarga dipanggil untuk menyatakan kasih Allah yang begitu luar biasa baik di dalam maupun di luar keluarga. Keluarga sebagai gereja mini diharapkan menjadi tempat yang baik bagi setiap orang untuk mengalami kehangatan cinta yang tak  mementingkan diri sendiri, kesetiaan, sikap saling menghormati dan mempertahankan kehidupan.  Inilah panggilan khas keluarga Kristen dan apabila mereka menyadari panggilannya ini, maka keluarga menjadi persekutuan yang menguduskan, di mana orang belajar menghayati kelemahlembutan, keadilan, belaskasihan, kasih sayang, kemurnian, kedamaian, dan ketulusan hati. (bdk.Ef 1:1-4). 
 
Sharing:
Coba sharingkan sedikit tentang keluargamu,apakah kamu dididik dalam lingkungan keluarga katolik sejak kecil? Bagaimana kedekatan hubunganmu dengan orangtua dan saudara2 kalian? 
 
Masing2 individu mempunyai peran dalam keluarga (sebagai anak, orangtua, saudara atau saudari). Tetapi kita akan sekarang lebih membahas peran kita sebagai anak dalam keluarga.
Perintah Tuhan keempat – Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
 
 
 
CCC – Kewajiban Anak- anak
2214 Kebapaan Allah adalah sumber keorang-tuaan manusia Bdk. Ef 3:14.; darinya berasal kehormatan orang-tua. Rasa hormat dari anak-anak yang belum dewasa dan sudah dewasa terhadap ayah dan ibu Bdk. Ams 1:8; Tob 4:3-4. bertumbuh dari kecondongan kodrati yang mempersatukan mereka satu sama lain. Itu dituntut oleh perintah Allah Bdk. Kel 20:12..
2215 Penghormatan anak-anak untuk orang-tuanya [kasih sayang sebagai anak, pietas filialis] muncul dari rasa terima kasih kepada mereka, yang telah memberi kehidupan kepada mereka dan yang telah memungkinkan mereka melalui cinta kasih dan usaha, supaya bertumbuh dalam kebesaran, kebijaksanaan, dan rahmat. "Hormatilah ayahmu dengan segenap hati, dan sakit beranak ibumu jangan kau lupakan! Ingatlah bahwa engkau adalah anak mereka. Bagaimana gerangan engkau dapat membalas budi atas apa yang mereka lakukan untuk engkau?" (Sir 7:27-28).
2216 Kasih sayang kepada orang-tua nyata dalam kepatuhan dan ketaatan yang baik. "Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu! jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya" (Ams 6:20-22). "Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan" (Ams 13:1).
Sharing:
Orangtua kita telah banyak berkorban untuk kita dari sebelum kita lahir, saat ibu melahirkan dan sampai kita besar sekarang. Ceritakan pengalamanmu tentang hal2 yang pernah kamu lakukan untuk orangtuamu yang membuat mereka bahagia sebagai sedikit balas budi terhadap jasa2 mereka.
2217 Selama anak tinggal bersama orang-tuanya, ia harus mematuhi tiap tuntutan orang-tua, yang melayani kesejahteraannya sendiri atau kesejahteraan keluarga. "Hai anak-anak, taatilah orang-tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan" (Kol 3:20) Bdk. Ef 6: 1.. Anak-anak juga harus mematuhi peraturan-peraturan yang bijaksana dari pendidiknya dan dari semua orang, kepada siapa mereka dipercayakan oleh orang-tua. Tetapi kalau seorang anak yakin dalam hati nuraninya bahwa adalah tidak sesuai dengan susila untuk menaati satu perintah tertentu, ia jangan mengikutinya.
Juga apabila mereka sudah menjadi lebih besar, anak-anak selanjutnya harus menghormati orang tuanya, Mereka harus mendahului kerinduannya, harus meminta nasihatnya, dan menerima teguran yang masuk,akal. Kewajiban untuk mematuhi orang-tua berhenti setelah anak-anak dewasa, namun mereka harus selalu menghormati orang-tua. Ini berakar dalam rasa takut akan Allah, salah satu anugerah Roh Kudus.
2218 Perintah keempat mengingatkan anak-anak yang dewasa akan kewajibannya terhadap orang-tua. Dalam usia lanjut, dalam keadaan sakit, dalam kesepian atau kesulitan, mereka harus membantu orang-tuanya sebaik mungkin, baik secara material maupun secara moral. Yesus mengingatkan kewajiban terima kasih ini Bdk. Mrk 7:10-12..
 
"Memang Tuhan telah memuliakan bapa pada anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya diteguhkan-Nya. Barang siapa menghormati bapanya, memulihkan dosa, dan barang siapa memuliakan ibunya, serupa dengan orang yang mengumpulkan harta. Barang siapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya pula, dan apabila bersembahyang niscaya doanya dikabulkan. Barang siapa memuliakan bapanya, akan panjang umurnya dan orang yang taat kepada Tuhan, menenangkan ibunya" (Sir 3:2-6).
 
"Anakku, tolonglah ayahmu dalam masa tuanya, jangan menyakitkan hatinya di masa hidupnya. Lagi pula kalau akalnya sudah berkurang, hendaknya kau maafkan, jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya!… Serupa penghujah barang siapa meninggalkan bapanya, dan terkutuklah oleh Tuhan, orang yang menyakitkan hati ibunya" (Sir 3:12-13.16).
Sharing:
Perbedaan pendapat dan pikiran dari orangtua seringkali kita hadapi dan tidak jarang menimbulkan konflik, tetapi Tuhan mengajarkan agar kita selalu mematuhi dan menghormati orangtua kita. Ceritakan pengalamanmu di saat kalian mengalami konflik dengan orangtua kalian, apa yang kalian lakukan dan menurutmu apakah sikap itu sesuai dengan ajaran Tuhan?
 
 
Kewajiban kita sebagai anak anak Allah
Satu hal yang perlu diingat bahwa kita semua adalah anak – anak Allah melalui pembabtisan jadi kita juga mempunyai kewajiban untuk menuruti ajaran dan perintahNYA.
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20) 
"Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu". Perintah utama dan pertama dari Yesus adalah ‘saling mengasihi’, maka kita semua dipanggil untuk senantiasa hidup saling mengasihi serta mengingatkan orang lain atau sesama kita untuk menyadari dan menghayati diri sebagai ‘yang terkasih’ dan kemudian saling mengasihi satu sama lain. "Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku" (1Kor 13:3)
Sharing:
Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi Allah dan sesame. Sharingkan pengalamanmu dalam menjalankan kewajiban kalian sebagai anak2 Allah?
 
PENUTUP 
Untuk mewujudkan keluarga sebagai gereja mini dengan segala tugas dan perannya, kita harus menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita. Setiap anggota keluarga haruslah berusaha untuk mengenal dan mengalami kasih Tuhan. Apabila keluarga kita menjadikan Yesus sebagai pusat hidupnya, maka keluarga kita akan membawa berkat bagi setiap anggotanya dan orang lain di luar keluarga kita. Sebabnya apa? Kebersatuan kita dengan Yesus akan melahirkan cinta kasih, kelembutan, kesetiaan, kedamaian, kerendahan hati dan saling menghormati dalam keluarga. Dengan demikian keluarga sebagai gereja mini akan terwujud. 
Sumber:
http://www.carmelia.net/index.php/artikel/tulisan-lepas/231-keluarga-adalah-gereja-kecil
http://katolisitas.org/6099/keluarga-sebagai-pendidik-nilai-nilai-kemanusiaan-dan-iman
http://www.ekaristi.org/kat/
 
 
CLOSING PRAYER
Bapa di dalam surga, terima kasih atas firmanMu hr ini, Engkau mengingatkan betapa besar kasihMu di dalam hidup kami melalui keluarga kami masing-masing. Saat ini kami mau melekat erat ke dalam hatiMu agar kasihMu mengalir memenuhi setiap kami sehingga memampukan kami untuk menjadi berkat, sumber kasih dan damai sejahtera bagi keluarga kami. Ampuni kami kalau seringkali kami menyakiti hati ayah, ibu atau saudara-saudara kami dan kami pun mau mengampuni mereka. Biarlah kasihMu melingkupi keluarga kami sekarang dan selamanya. Kami juga mohon berkat dan penyertaanMu untuk keluarga kami masing-masing dimanapun mereka berada. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.